“Sebenarnya, ini (film ‘Melukis Luka’) udah karya ke sekian, sebelumnya ada dua yang bentuknya web series,” kata istri dari aktor Iedil Putra tersebut.
Dari serial web tersebut, Pia mulai mengembangkan bakatnya ke ranah film panjang ini. Bagi Pia, pengalamannya sebagai aktris sedikit banyak dapat membuatnya lebih adaptif dalam mengarahkan para aktor dan aktris di filmnya.
Dia pun sedapat mungkin ingin rekan-rekan aktor dan aktris yang terlibat langsung di bawah arahannya sebagai sutradara dapat merasa nyaman. Pia sering bertanya perihal kondisi para pemain dan memastikan mereka dapat berakting dalam kondisi prima.
“Beruntung banget aku ada di posisi sebagai pemain dulu karena dapat belajar dari semua lini,” kata perempuan bernama lengkap Prisia Wulansari Nasution itu.
Pia tengah terlibat sebagai pemain dalam proyek serial berjudul “Rencana Besar” bersamaan dengan pembuatan “Melukis Luka”. Beruntung, dia dapat membagi waktunya dengan baik walaupun kedua proyek itu berjalan secara bersamaan.
Saat ditanya mengenai kesulitannya dalam membuat karya “Melukis Luka”, dia mengaku awalnya belum mengerti hal penting yang terjadi di tahun 1998 karena usianya yang masih belia saat peristiwa tersebut. Namun, berkat riset panjang dan wawancara langsung dengan penduduk di kawasan Glodok, Pia dapat memahami perasaan mereka di masa reformasi saat itu.
“Sulitnya gini, pada tahun ‘98 itu, aku masih terlalu kecil untuk merasakan ‘luka’ itu,” kata Pia. (*)