SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pergelaran tinju profesional Sabuk Emas Pangdam V Brawijaya, dari 6 partai pertandingan didominasi pertarungan berakhir technical knockout (TKO). Hanya satu partai saja berakhir dengan kemenangan angka mutlak setelah menyelesaikan selama 6 ronde.
“Terimakasih kepada pak Wefan (PW Afandy) yang mempelopori tinju memperingati HUT TNI pada tahun 2023. Terimaksih kepada yang menang selamat atas prestasi yang diraih, yang belum menang terus berlatih supaya berjaya di kemudian hari,” kata Pangdam V Brawijaya, Mayjen Farid Makruf MA, usai menyematkan sabuk emas dan menutup pergelaran, Selasa malam (17/10/2023).
PW Afandy, Ketua KTI Jatim menyatakan sangat senang dapat menggelar kembali tinju profesional. Pemilik Sasana Inra Surabaya bersama Stafenus serta George Handiwijayanto, merangkul Asosiasi Petinju Indonesia (API) selaku promotor, Ketua API Nouke Norimarna, diberi kepercayaan menggelar pertandingan bergengsi ini.
Sebagai catatan bahwa setelah tinju pro Jatim “tidur” cukup lama, pergelaran tinju pro memang terkesan seperti baru muncul ke permukaan. Bahkan hanya menampilkan 3 partai empat ronde an dan 3 partai 6 ronde an. Menjadi tontonan menggairahkan.
Padahal, jaman Jawa Timur pada era 80 an hingga 2010 an, ketika menjadi barometer tinju pro dan masih ada Sasana Pirrih BC, Sawunggaling BC, Indonesia Raya (Inra) BC, Javanoe BC Malang, Akas BC Probolinggo, Rajawali BC, partai 6 ronde dan 4 ronde, tidak lebih sebagai pertarungan pembinaan.
Bahkan, petinju berbakat dan punya potensi juara nasional, sebelum merebut sabuk juara nasional, diuji lebih dahulu melalui perebutan gelar 10 ronde, sesuai dengan sabuk juara yang diperebutkan dalam rangka bermitra dengan lembaga atau instansi tertentu. Seperti Sabuk Emas Pengd V Brawijaya 2023.
Tetapi pergelaran Sabuk Emas Pangdam V Brawijaya, patut mendapat dukungan secara positif. Sekaligus didorong untuk menggelar pertandingan lebih baik dan lebih baik. Apalagi dari 12 petinju yang bertanding, tidak satu pun berbendera Sasana asal kota pahlawan Surabaya.
Pertandingan
Berlangsung di GOR Hayam Wuruk, Selasa (17/19/2023),
pada partai perdana kelas Bantam Jr, petinju JIMB Fighter Kediri, Abdul Malik dinyatakan kalah TKO karena cedera dari petinju Eky Arif Saputra (Garuda BC Jember), setelah tepat ronde ke-1 berakhir tangan kanan Abdul Malik terkilir.
Dokter pertandingan Hendry Prasetyo Wibowo dari RSAD DKT Sidoarjo, menyatakan petinju Abdul Malik tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Pertandingan Pra Pembukaan ini, sama sama berlangsung cepat karena kedua petinju sejak ronde pertama saling jual beli pukul.