Dengan perhelatan ini, Marlina menyebut, para sineas hingga pelaku industri perfilman Tanah Air akan memiliki lebih banyak jejaring dalam industri tersebut di cakupan internasional, sehingga dapat mengembangkan industri film lokal.
Pada pagelaran gratis untuk publik ini, sebanyak 75 film dari 26 negara yang sebelumnya telah dikurasi dari lebih dari 1.700 film itu siap tayang untuk disaksikan bersama publik secara gratis, salah satu konsepnya dengan bioskop layar tancap yakni Madani Misbar. Selain itu, ada pula kompetisi pembuatan film pendek dan diskusi publik dengan mendatangkan berbagai narasumber lokal dan mancanegara.
Madani IFF 2023 akan dihelat pada 7-12 Oktober 2023 di beberapa tempat yakni Madani Misbar di area halaman Teater Besar, Teater Asrul Sani, dan Teater Sjuman Djaya di lantai empat Gedung Trisno Soemardjo, Taman Ismail Marzuki, Epicentrum XXI, Metropole XXI, dan Binus University Alam Sutera.
Mengusung tajuk “Buhul” yang berarti “simpul tali” yang mengikat kuat, festival yang diinisiasi oleh Mizan dan Pabrikultur, serta didukung Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) itu mengangkat isu eskalasi konflik di Palestina, bencana besar di Turki dan Syria, serta krisis berbasis gender di Iran dan Afghanistan, dan masih banyak lagi. (*)