Menurut BRGM di situs resminya (Mei 2023), di Indonesia, secara umum dampak dari El Nino adalah kondisi kering dan berkurangnya curah hujan yang meningkatkan potensi bencana kebakaran lahan dan hutan.
Potensi bencana kebakaran lahan dan hutan akan meningkat, terutama di ekosisem lahan gambut, di mana kubah-kubah gambut akan mengering karena terjadinya musim kemarau.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BRGM menyatakan sudah bekerja sama dengan KLHK, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta TNI untuk melakukan pembasahan lahan gambut dengan teknologi modifikasi cuaca.
Polri juga terlibat dalam upaya antisipasi masalah ini, dengan melakukan sosialisasi larangan membakar lahan dan patroli di berbagai wilayah.
Di Sumatera Barat, sudah turun hujan lebat mengakibatkan sejumlah daerah terjadi banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Mengantisipasi perubahan cuaca dengan intensi sangat cepat, juga kemungkinan-kemungkinan bencana alam dan bencana non-alam susulan, di luar perkiraan. Maka membutuhkan kesabaran semua pihak dengan tetap meningkatkan ibadah sesuai keyakinan dan bersyukur dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Bromo
Berdasarkan informasi dan laporan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bahwa telah terjadi kebakaran lahan di Kawasan Gunung Bromo, hampir total di berbagai perbukitan. Bahkan Kawasan Savana (Bukit Teletubies) dan Lereng dingklik, Pananjakan, juga terbakar.
TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) yang saat ini dengan status gundul akibat terbakar. Diperkirakan 2-3 tahun baru hijau kembali dengan keindahan perbukitan dan savaba yang aduhai.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan pegunungan di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha. Di kawasan ini terdapat kaldera lautan pasir yang luasnya ± 6290 ha. Batas kaldera lautan pasir itu berupa dinding terjal, yang ketinggiannya antara 200-700 meter.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lembah Savana alias Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Jawa Timur, buntut suar atau flare saat foto prewedding akhirnya padam setelah 6 hari ditangani petugas.
Akibat kebakaran tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memperkirakan setidaknya 500 hektare lahan di kawasan wisata Gunung Bromo itu terdampak.
Namun, angka tersebut masih perkiraan awal dari perhitungan visual BPBD, sehingga luas area yang terbakar kemungkinan bisa lebih besar lagi.
“(Luas lahan yang terdampak) belum terpetakan pasti. Kisaran visual kurang lebih 500 hektare,” kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik (Kabid Darlog) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (12/9/2023).
Sadono melanjutkan, masih ada dua titik api yang tersisa dan tengah dilakukan pemadaman. “Di sisi Watangan dan Keciri yang ada titik api. Dua titik (tersebut) tapi sudah mulai kecil,” kata dia.
Kebakaran di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo, menyebabkan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya setelah ditutup sementara. Sudah dibuka kembali dalam keadaan gundul dan keindahan kehijauannya berubah jadi coklat kehitaman akibat kebakaran.
Al-Qur’an memberikan kabar dan peringatan atas bencana dan musibah karena ulah manusia. Tentu saja ke depan, harus mengutamakan kesabaran. Bagaimana menjaga jangan sampai terjadi kebakaran yang membahayakan dan menghancurkan potensi wisata, juga potensi lain, dengan kembali kepada kemampuan mengendalikan kesabaran dengan tetap bersyukur. Sebagimana ayat di bawah ini;
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.(155); “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (seusngguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya) (156); “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Surat Al Baqarah, ayat 155-157)” (*)