KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri hingga kini masih menunggu hasil laboratorium tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) perihal adanya pencemaran lingkungan di Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Rabu (20/9/2023).
Hal ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri untuk memastikan penyebab dan pedoman penyelesaian soal pencemaran air sumur warga setempat, yang diduga tercemar oleh BBM yang lokasinya berada di sekitar SPBU.
” Karena ini pekerjaan uji laboratorium, pastinya mereka (ITS.red) membutuhkan waktu untuk meneliti dengan baik. Apalagi saat ini mereka melakukan serangkaian kegiatan penelitian dilokasi tersebut,” ujar Plt Kepala DLHKP Kota Kediri M. Anang Kurniawan melalui Sekretaris Dinas Ronni Yusianto.
Menurut Ronni, keputusan ini diambil mengingat tim ITS tengah melakukan sejumlah kegiatan laboratorium yakni uji air, geolistrik, pemetaan air, core drill untuk mengambil sampel tanah di area pencemaran.
Sehingga hal ini menjadikan belum dapat memastikan hasil rekomendasi kapan diberikan oleh tim ahli oleh pihaknya.
” Kami tidak bisa memastikan rekomendasi tersebut kapan diberikan, yang jelas masih ada beberapa tahapan yang akan dilakukan oleh tim ITS kerjakan,” tegasnya.
Beberapa waktu lalu berdasarkan dari hasil musyawarah dengan Pertamina, perwakilan DPRD Kota Kediri, dan pihak kelurahan, akhirnya dicapai beberapa kesepakatan. Di antaranya, penutupan sementara SPBU yang selama ini diduga jadi pemicu pencemaran lingkungan.
Selain itu, kebijakan yang tengah diambil oleh Pemerintah dalam hal ini DLHKP Kota Kediri guna memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat yakni setiap hari mendistribusikan ribuan liter air bersih kepada warga setempat, dan membersihkan tandon air warga guna mencegah terjadinya dampak kesehatan warga.