SMSI Kota Surabaya Sambangi Gerakan Resik-Resik Masjid

SMSI Kota Surabaya Sambangi Gerakan Resik-Resik Masjid

Dalam setiap kegiatan, lanjut dia, pihaknya melaksanakan secara sukarela alias tidak meminta biaya.

“Semuanya free. Jika dibutuhkan peralatan yang dibutuhkan, termasuk jika butuh peralatan berat, kami yang menyiapkan. Kami tidak memungut biaya apapun,” jabarnya.

Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan, pihaknya akan membagi personel dalam beberapa tim. Masing-masing tim memiliki job description. Misalnya, ada tim yang bertugas membersihkan karpet, lantai, kipas angin, kamar mandi, menara atau kubah masjid dan sebagainya.

Secara teknis, pihaknya akan melakukan survei terlebih dulu pada masjid yang hendak dibersihkan. Survei tersebut untuk memetakan area apa yang akan dibersihkan, peralatan apa saja yang dibutuhkan, dan berapa jumlah personel yang akan dikerahkan.

Sedangkan tentang Gerakan Resik-Resik Masjid itu sendiri, Mustofa mengungkapkan gerakan berawal dari Malang. Dari ngobrol di warung kopi, berdirilah gerakan itu yang para personelnya terdiri dari berbagai latar belakang.

Ada yang pecinta alam, driver transportasi online, karyawan swasta dan sebagainya.

“Sekarang ini gerakan ini ada di Malang, Surabaya dan Sidoarjo,” pungkasnya. (*)