MAGETAN (Wartatransparansi.com) – Dinas Kesehatan Magetan bekerja sama dengan berbagai pihak menggelar Seminar Gizi Nasional dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya di gedung PGRI Selasa (22/8/2023).
Dua narasumber yang dihadirkan Dr. Nur Aisyah Wijaya Nuril, Sp.A dan Agus Sri Wardoyo, SKM,MM Ketua DPD persatuan Ahli Gizi Jawa Timur.
Dalam paparannya Dr.Nur Aisyah Wijaya Nuril, Sp.A menyampaikan idealnya bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, namun ada kalanya pemberian ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Jika hal ini dibiarkan maka kondisi ini akan menyebabkan weight faltering dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak kedepannya.” Asupan ASI yang tidak mencukupi kebutuhan bayi akan menyebabkan weight faltering,” ungkap Dr. Nuril.
Dijelaskan Dr. Nuril Weight Faltering adalah kenaikan berat badan yang tidak cukup, artinya dibawah rata-rata dari kenaikan berat badan minimal setiap bulannya. Kenaikan berat badan minimal anak setiap bulannya berbeda-beda.Penyebab weight faltering intinya ada 2 yaitu inputnya yang kurang atau outputnya yang meningkat. Input yang kurang tentu diasumsikan dengan asupan.
Sementara itu Agus Sri Wardoyo menyampaikan materi Peran tenaga gizi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
Menurutnya tugas tenaga gizi tidak ada selesainya.Maka tugas mulia ini harus dijalankan dengan ikhlas hati.” jika Tugas dilakukan dengan hati ikhlas maka akan memberikan hasil yang terbaik,” ujar Agus Sri Wardoyo.
Disampaikan mencegah stunting pada anak anak itu sebagai investasi masa depan untuk bangsa dan negara.Gizi dan kesehatan dengan tumbuh kembang anak yang normak sama saja kita mencetak generasi ke depan yang baik sebagai tulang punggung bangsa.Untuk itu kita harus bersinergi berkolaborasi semua pihak dalam pencegahan stunting.
Agus menjelaskan seperti pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ada beberapa hal dalam penanggulangan stunting diantaranya pemberian stimulan dan intervensi dalam penanganan stunting, kemudian pentingnya memberikan protein hewani, memastikan ibu hamil tidak terkena anemia. kemudian peran tenaga gizi dengan posyandu dan puskesmas membantu ibu menyusui, terakhir stunting sebagai target penyelesaian sebagai investasi masa depan.(*)