“Kami tempatkan di kos yang setiap tahunnya menerima anak papua. Kebetulan Pak Kos nya orangnya betul-betul sabar dan telaten untuk membuat anak-anak papua jadi terbiasa dengan lingkungan di Pasuruan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sobirin menjelaskan bahwa program ADEM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan, khususnya bagi anak-anak Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Para siswa itu disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan anak-anak di Jawa dan Bali. Selama tiga tahun, para pelajar ini mendapatkan fasilitas pendidikan, biaya hidup, hingga biaya kesehatan. Tak hanya itu saja, selain belajar akademis, mereka berkesempatan mengembangkan bakat olahraga.
“Ada beberapa yang bahkan jadi atlet bela diri. Tapi yang lain kami kembangkan sesuai dengan minat dan bakat para pelajar ini,” singkat Sobirin.
Sementara itu, dengan tambahan tiga siswa baru, maka total ada 10 anak papua yang mengikuti program ADEM di SMKN Winongan. (*)