“Kami memang mengutamakan kebersamaan dan keberagaman adalah hal yang indah kalau saling toleransi. Khan, sudah saling memahami mana yang boleh dan hal yang tidak harus dilakukan, seperti ibadah maghdlo, sholat, puasa dan seterusnya,” ulasnya.
Dari pantauan media ini, mulai pukul 11.00 WIB, warga dari luar kota seperti Pasuruan, Mojokerto, Wonoayu Sidoarjo, dan daerah sekitar Sidoarjo kota berdatangan. Usai Dzuhur, sekitar 750 warga sudah memadati halaman masjid.
“Hampir tiap kegiatan juga menyokong keberadaan PKL sehingga warga ada peningkatan ekonomi. Alhamdulillah, walau sempat gaduh karena berebut masuk hingga pagar gerbang masjid jebol akhirnya bisa terkendali dan lancar,” pungkasnya.
Informasi lain, TPHQ Masjid SSNR memang lebih kompak dalam pelaksanaan program rutin, termasuk support warga, seperti takbir keliling dan peringatan hari besar Islam lainnya.
Untuk Idul Adha pada saat pandemi malah jumlah yang berkurban membludak, 2020 bisa mencapai 41 ekor sapi. Tahun 2022 menjadi 36 sapi dan puluhan ekor kambing. (makin rahmat)
