KAMBODIA (WartaTransparansi.com) – Ketika datang satu hari menjelang pertandingan semifinal cabang olahraga Indonesia lawan Vietnam, Jumat malam (12/5/2023), terbersit akan kesulitan mencari makanan halal karena negara Kambodia mayoritas beragama Budha (97 persen) dengan pemeluk agama lain; Islam (2), agama Rakyat (0,5), Kekristenan (0,4) tak beragama (0,1).
Alhamdulillah tim penjemput di Bandara Phnom Penh dari ATAN dan LO khusus PSSI, sama-sama menuju ke tempat makanan halal, kebetulan satu kompleks dengan lapangan seperti Taman (alun-alun) untuk acara hiburan musik, dikelilingi pemeran produk khas.
Di atas mobil pak Rudi Julianto ingin makanan Padang, tetapi sebagian besar setuju ke seafood halal. Karena ingin mencicipi masakan khas Kambodia yang berlebel halal.
Tentu saja suasana di sekitar tempat rumah makan halal itu, seperti di alun-alun atau taman kota jika ada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Selain melihat dari kejauhan hihuran musik dan pemeran dengan stand tenda, rumah makan seafood sebagian besar menu ikan sudah habis. “Yang ada hanya sirip ikan hiu, kepiting,” kata Herman LO PSSI yang lama bertugas di Philipina dan baru pindah ke Kambodia setahun lalu.
Kami bersama sama makan, tetapi karena menyesuaikan rasa masakan dan situasi, maka hanya menikmati sedikit saja.
Apalagi seperti di Indonesia, masih banyak pedagang perorangan menjual buah dan kacang godok, serta makanan khas. “Mari menuju hotel,” kata Kolonel Rizal begitu bersahaja.
Hari-hari selama di Kambodia bersama Exco PSSI dan sejumlah pengurus dengan didampingi Sekretaris Jenderal PSSI, berburu makanan halal. (Laporan Djoko Tetuko dari Kambodia/bersambung)