Melindungi Semua Pelaku Usaha

Melindungi Semua Pelaku Usaha

MALAM itu saya kedatangan tamu di rumah dinas sekaligus ruang kerja, di pendopo. Ketika itu belum ada Balaikota Among Tani sebagaimana yang sekarang berdiri megah dengan lima lantai, di Jl. Sudirman, Kota Wisata Batu.

Tamu saya itu mungkin bisa disebut Kera Ngalam asli, yang cukup dikenal luas sebagai pengusaha toko kacamata. Dia datang bersama seorang arsitek bangunan kondang, yang sekarang tinggal di Kota Surabaya.

Meskipun sesama Kera Ngalam, terus terang saya tidak terlalu akrab, kecuali sekadar saling mengetahui, saling tahu sama tahu, walaupun mereka berdua lebih senior dibanding saya sebagai pengusaha asal Bumi Arema. Ibaratnya, sesama arek-arek lawas hanya saling kenal.

Sebagai tuan rumah, saya menerima keduanya karena ingin mengetahui apa maksud mereka. Ternyata mereka ingin membangun hotel berbintang, setelah melihat perkembangan pesat di sektor pariwisata yang terjadi di Kota Wisata Batu.

Menurut keduanya, peluang investasi hotel cukup bagus. Apalagi setelah dijelaskan bahwa salah satu dari mereka telah memiliki lahan seluas dua hektar. Lahan itu dimilikinya sejak tahun 80an, dan lokasinya persis berada di belakang Jatim Park 2.

Sebagai tuan rumah yang berharap sekali masuknya investasi di sektor pariwisata, khususnya berupa hotel berbintang. Saya sangat menyambut baik maksud kedatangan dua orang tamu saya itu, agar Kota Wisata Batu semakin lengkap sehingga dapat berkembang dengan segera. Saya jadi ingin sekali melihat lokasi lahan milik salah satu tamu saya tersebut, dan ingin pula segera tahu detail rencananya.

Seminggu kemudian kami bersama-sama melihat lokasi yang dimaksud. Saya datang didampingi beberapa staff Pemkot, dan kami semua melihat lokasinya benar-benar bagus dan menjanjikan. Viewnya membelakangi Gunung Panderman, sedang di depan nampak Gunung Arjuno. Hongsiu!

Pertemuan berikutnya dilakukan, setelah melihat peruntukannya memang sudah sesuai dengan tata ruang. Calon investor itu kemudian mengutarakan keinginan untuk membangun hotel bintang tiga. Tidak, jawab saya. Hotel bintang tiga sudah ada, tidak jauh dari lokasi itu.

Pada pertemuan berikutnya, calon investor datang dengan membawa data dan analisis dari pihak konsultan yang menyimpulkan kalau membangun hotel bintang 5 di Kota Wisata Batu tidak menguntungkan karena secara market belum layak.