YOGYAKARTA (Wartatransparansicom) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan aksi demo damai menolak segala bentuk pungutan termasuk uang pangkal di Balairung, Gedung Pusat UGM, Senin (13/3/2023).
Aksi dimulai dengan long march dan mobilisasi dari Taman Sansiro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada menuju ke depan Balairung UGM, tempat dimana aksi dilangsungkan aksi.
Antusiasme mahasiswa terlihat dengan beberapa spanduk dan juga poster yang bertuliskan beberapa tuntutan. Aksi mahasiswa tersebut di picu oleh pernyataan Rektor UGM, Prof. Ova Emilia yang mewacanakan akan adanya uang pangkal untuk calon mahasiswa baru.
“Kami menolak uang pangkal dan pungutan lain di luar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Dan di tahun lalu ada sumbangan sukarela, kami juga menolak karena kami sudah memiliki platform sumbangan sahabat UGM, jadi menurut kami hal tersebut bisa didesentralisasikan,”kata mereka dalam orasinya.
Menanggapi aksi mahasiswa tersebut Rektor UGM, Prof. Ova Emilia turut mengatakan, UGM adalah universitas berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang menerima bantuan pemerintah.
Meski demikian, bantuan tersebut memiliki nominal yang semakin kecil dan tidak mampu untuk menutup Biaya Kuliah Tunggal (BKT).