Bagi korban yang meninggal dunia, Gubernur Khofifah memastikan semua prosesnya akan dilakukan dengan maksimal di RSSA. Mulai dari mengidentifikasi jenazah, mencocokkan dengan DNA keluarga, memandikan, mengkafani hingga mensalatkan jenazah bagi yang Muslim.
Jika nanti setelah dari RSSA akan disalatkan kembali di tempat masing-masing juga dipersilahkan.
Di RSSA sendiri sudah ada 17 jenazah yang proses identifikasi sudah selesai. Tapi masih perlu dicocokan dengan keluarga masing-masing.
“Saya ingin menyampaikan khusus yang ditangani oleh RSSA maka semuanya dalam tanggungan pemprov jawa timur, kata Khofifah,” tegasnya.
Bagi korban yang menjalani perawatan diberikan santunan sebesar Rp 5 juta rupiah. Sedangkan santunan takziah (meningga dunia) masing-masing 10 juta.
Ketika kami kesana kira-kira jam 10.30 WIB itu, tindakan sudah diberikan banyak korban luka telah dirontgen dan seterusnya. Misalnya yang ada refraksi ya langsung di Gips, dan setelah itu mereka bisa masuk ke ruang rawat inap, kata Khofifah.
Kami terus berusaha dan memastikan semua dalam proses penanganan terbaik dari kami, dari pemprov maupun dari pemkab dan pemkot malang. (*)