Obat tersebut didistribusikan ke 13 puskesmas dan 10 rumah sakit yang ada di Surabaya.
“Tidak semua puskesmas mendapatkannya. Hanya puskesmas tertentu yang kita tunjuk untuk terapi pasien HIV/AIDS,” katanya, Kamis (22/9/2022).
Meski begitu, lanjutnya, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang tak hanya pembangunan fisik ditingkatkan. Sebab, dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Kota Surabaya, tidak bisa hanya dilakukan Pemkot Surabaya, tetapi bersama dengan pihak-pihak terkait. (*)