Eri mengaku bersyukur, karena beberapa tempat di Surabaya yang belum teraliri air PDAM akhirnya mulai teraliri air dengan program master meter. Namun, beberapa tempat yang belum teraliri air PDAM itu bukan berarti PDAM tidak bisa memasang di tempat tersebut, tapi memang terkendala aturan yang tidak diizinkan.
Hal itu, bisa karena tanahnya bukan milik pribadi, tetapi tanah irigasi, atau tanahnya PT KAI dan sebagainya. “Nah, yang seperti ini PDAM tidak bisa dipasang, karenanya di PDAM itu ada istilah atau program pasang master meter,” jelasnya.
Dalam program master meter, PDAM dibantu oleh Forum Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar masyarakat mampu secara swadaya melakukan perawatan dan sosialisasi kepada penerima manfaat. Dalam hal ini, masyarakat menggali, memasang pipa, melakukan sambungan rumah, dan melakukan perbaikan kembali bekas galian. Sedangkan PDAM menyediakan meteran induk dan jaringannya.
Karena itu, Eri mengingatkan kepada KSM untuk meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemilik tanah sebelum pemasangan master meter. Sebab, yang memperbaiki jika ada kerusakannya bukan PDAM, tapi kelompok masyarakat tersebut. PDAM tidak diizinkan oleh aturan, karena itu bukan tanahnya pemkot dan bukan milik pribadi. “Yang paling penting jangan sampai ada warga yang ngomong tidak diberitahu, makanya dipastikan dulu sebelum dipasang,” katanya.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu mengatakan, tahun 2022 ini, layanan master meter telah melayani rumah tangga yang berada di tujuh lokasi tersebut dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 149 KK (Kepala Keluarga).
Menurutnya, program master meter merupakan program strategis yang tiap tahun direplikasi oleh PDAM. Program ini diinisiasi sejak tahun 2010 dengan lokasi pemasangan pertama di Jetis Baru Kelurahan Wonokromo.
Sampai Agustus 2022, master meter yang dipasanag PDAM sudah 192 titik dengan total penerima manfaat hampir mencapai 9.000 KK.
Master meter ini, kata Arief, merupakan upaya PDAM Surya Sembada untuk melayani warga yang selama ini di wilayah yang tidak bisa dipasangi pipa PDAM secara administrasi.
“Jadi, ini merupakan upaya PDAM agar warga yang dulu tidak dapat menikmati air PDAM secara langsung, bahkan tidak dapat menangani pemasangan sambungan air baru, kini dapat menikmati secara langsung melalui kran di depan rumahnya,” tukasnya.
PDAM memiliki pelanggan hampir 600 ribu. 80 persennya, adalhpelanggan rumah tangga. Arief mengakui, terdapat ribuan pelanggan yang belum terlayani dengan baik. Di antara penyebabnya, pesatnya perkembangan kota dengan munculnya hunian baru.
Untuk itu, Arief mengatakan, ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan, menambah pasokan air, sehingga pelanggan yang belum memperoleh air bisa rerlayani semua.
Selain itu, lanjutbya, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, PDAM juga melakukan langkah efisiensi, dengan mengatasi tingkat kehilangan air akibat kerusakan jaringan, atau kebocoran pipa yang sudah tua. Untuk itu pula, PDAM menargetkan bisa melakukan peremajaan pipa sepanjang 150 km di tahun 2022 ini.
Tentang tagline tahun 2023 semua terlayani air bersih, Arief mengatakan, itu adalah komitmen PDAM untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Komitmen memaksimalkan pelayanan kepada warga, khususnya para pelanggan.
Kata Arief, target 2023 bisa terwujud, dengan syarat peningkatan cakupan layanan sampai 100 persen. Karenanya, PDAM mengajak masyarakat memanfaatkan Gebyar Diskon Pasang Baru yang sudah berjalan sejak 1 Agustus hingga 30 September 2022 nanti. Diskon hanya berlaku untuk kelompok pelanggan rumah tangga sosial umum, sosial khusus, ruko, rumah indekos, dan tempat usaha. (*)