Wartawan Hebat Hadiaman Wafat

Wartawan Hebat Hadiaman Wafat
H. Hadiaman Santoso, Wartawan senior wafat pada Minggu (21/8/2022) pagi. Selamat jalan kawan.

Kalimat itu mempunyai makna sangat mendalam hari ini dan hari-hari kemarin. Apalagi kehidupan wartawan ke depan dengan persaingan dan perubahan begitu luar biasa. Era digitalisasi dengan berbagai perubahan konten sekaligus penulisan yang tetap menjaga marwah wartawan.

Saya juga pernah bersama-sama menjadi pengurus inti di PB PON XV-2000 Surabaya Jawa Timur.

Menyiapkan dan mendidik mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mensukseskan perhelatan PON 2000, merancang berbagai ide untuk mensukseskan semuanya.

Almarhum sangat bersahaja dengan penuh keyakinan, selalu memberi contoh teladan sehingga di mata siapa saja selalu kuat dan hebat.

Kepiawian dan kehebatan almarhum begitu dekat dengan pejabat dan TNI pada masa Orde Baru, sehingga jembatan wartawan melakukan komunikasi dalam mencairkan suasana.

Hobby tenis lapangan menjadi almarhum Haji Hadiaman Santoso, semakin populer dengan pejabat, pengusaha, wartawan, pengurus olahraga, dan siapa saja.

Saya bersama keluarga sering sowan ke rumah almarhum Haji Hadiaman Santoso, dan beliau sempat menjadi saksi pernikahan adik saya, Avia Nurdhiyaah saat acara akad nikah tahun 2002 di kampung saya, Celep Sidoarjo.

Menulis tentang almarhum Om Has pada saat perjalanan dari Tulungagung karena ada urusan keluarga langsung kembali ke Surabaya, jujur saja ingat, hilang, tenggelam dan muncul lagi. Tetapi cukup banyak menulis tentang kedekatan wartawan hebat ini dengan pejabat juga sesama sejawat. Bahkan wartawan baru pun tetap disapa sebagai teman akrab.

Almarhum Haji Hadiaman Santoso sangat menyukai organisasi dan sungguh-sungguh dalam melangkah maupun bertindak. Sebagai wartawan pernah dekat dengan KSAD Jenderal Hartono dan sejumlah jenderal pada saat masih bertugas sebagai wartawan.

Sebagai wartawan senior yang sudah malang melintang, mengenyam asam manis dan asinnya kehidupan wartawan. Cukup banyak kisah dan cerita dari pengalaman Haji Hadiaman Santoso. Almarhum yang aktif berolahraga tenis sejak sakit kesehatannya mulai menurun dan Minggu pagi dipanggil Yang Maha Kuasa. Selamat jalan, InsyaAllah dengan catatan amal kebaikan dan pada saat sakit selalu cerita tentang nabi-nahi dan orang-orang sholihin, pada menutup usia dengan husnul khotinah. (*)