SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Dunia jurnalistik kehilangan salah satu tokoh dengan sejuta kepiawian dalam komunikasi dan menyajikan karya wartawan. Adalah Haji Hadiaman Santoso, Minggu (21/8/2022) wafat di RSI Jemursari Surabaya.
Saya mengenal “Om Has” panggilan akrab wartawan yang selalu dengan pakaian rapi mengagumkan dengan rambut selalu disisir rapi dengan performance wartawan sejati. Almarhum tidak lebih adalah sosok wartawan hebat.
Almarhum wartawan “penjaga marwah wartawan”, selalu tampil meyakinkan dalam melakukan tugas-tugas kewartawan. Bahkan selama menjadi pengurus PWI Jatim sejak saya mengenal sebagai Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Ketua SIWO PWI Jatim) pada tahun 80-an sampai menjadi Sektetaris dan Wakil Ketua PWI, penegakkan kewartawanan dan keorganisasian PWI “Om Has” selalu di depan.
Dalam percaturan PWI pada masa Orde Baru sejumlah nasional pada masa itu, seperti Agus Parengkoan, Sofyan Loebis, Tarman Azam, dan lainnya ketika menghadiri acara nasional selalu menanyakan figur Hadiaman Santoso (Has).
Almarhum Haji Hadiaman Santoso menjadi pengurus inti HPN Jatim 1985 dan Porwanas Jatim, bersama almarhum H Agil H Ali dan almarhum Darmaji, almarhum Sam Abede Pareno, Ali Salim dan lainnya.
Ketika almarhum H. Agil H. Ali sebagai manajer Persebaya Surabaya, saya bersama almarhum Om Has sering mendapat tugas memantau tim lawan, sekaligus mempelajari kecenderungan suporter lawan dan kemungkinan di lapangan maupun di luar lapangan.
Bahkan sejumlah pemain Persebaya memanggil sebutan populer lain “Kolonel”, itu karena waktu Persebaya bertandang ke markas PSM Makasar, sebelum pertandingan ada konser musik Bob Tutupoli. Dengan penuh keyakinan seperti seorang pejabat Om Has membawa rombongan pemain menonton dan dihormati layaknya pejabat. Bahkan ada yang menyapa “Siap Ndan”.
Sepak terjang dunia jurnalistik, Om Has terutama kegitaan PWI almarhum masih memberikan saran dan kritik, jika ada yang perlu diperbaiki atau ada kesalahan yang semestinya tidak boleh dilakukan.
Saya bersama almarhum Trimarjono, almarhum H. Agil H. Ali, Almarhum Hadiaman Santoso, dan Tjuk Suwarsono pernah mendapat tugas dari Pemprov Jatim menjadi tim non-teknis pada penyelenggaraan PON XIV sekaligus mempersiapkan kampanye menjadi tuan rumah PON XV tahun 2000.
Kepiawian dan kehebatan dalam melakukan komunikasi dengan meyakinkan siapa saja, selalu mendapatkan kepercayaan dan kemudahan dalam melaksanakan tugas.
Almarhum saya katakan hebat, karena selalu memikirkan pekerjaan wartawan, keselamatan wartawan, dan kesejahteraan wartawan. “Tolong Jok jangan lupa ikut memikirkan teman-teman wartawan”. Itu kalimat yang masih saya ingat.