Myanmar mengukirkan sejarah manis dengan menjadi juara di edisi pertama turnamen kelompok umur Asia Tenggara ini. Di partai final Piala AFF U-16 2002 tersebut, Myanmar mengkandaskan Laos dengan skor telak 4-1.
Pada edisi perdana tersebut, Timnas Indonesia U-16 hanya mampu menempati peringkat ketiga. Skuat Garuda Remaja Timnas baru mampu mengukir catatan manis dengan menjadi juara Piala AFF U-16 pada tahun 2018. Dilatih oleh Fachri Husaini, Garuda Remaja secara dramatis mampu menang pada partai final AFF U-16 2018 melawan Thailand dengan lewat drama adu pinalti 4-3.
Pada edisi 2022 kali ini, giliran skuat asuhan Bima Sakti ini mengukir sejarah manis juara Piala AFF U-16, mengikuti jejak para seniornya dahulu. Pada 2013 lalu, Indonesia sempat lolos ke final di Myanmar. Namun kalah dari Malaysia lewat adu tendangan penalti 3-2.
Usai pertandingan, pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti mengucap syukur atas sukses yang dialami timnya. Hanya saja, dia meminta pemain dan ofisial tidak bereforia berlebihan. Karena mereka akan menghadapi tantangan lebih besar lagi yakni menghadapi kualifikasi Piala Asia U17 mendatang. “Memang, kita tidak perlu merayakan berlebihan. Justru saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan pelatih di klub masing-masing pemain hingga membawa anak-anak timnas seperti ini,”kilahnya. (sr)