Cegah Prostitusi Terselubung, Pemkot Data Ulang Penghuni Indekos Moroseneng dan Dolly

Cegah Prostitusi Terselubung, Pemkot Data Ulang Penghuni Indekos Moroseneng dan Dolly

Sementara itu, sejak ditutup pada 18 Juni 2014 silam, eks lokalisasi Dolly di Jalan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, dijadikan kawasan perdagangan serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Namun, belum lma ini beredar kabar, bahwa telah terjadi prostitusi terselubung di eks lokalisasi tersebut.

Menanggapi itu, Camat Sawahan, M. Yunus menegaskan, “Saya pastikan bahwa Dolly dibuka kembali tidak ada. Itu hanya sebatas rumor, ternyata setelah dicek di lapangan ada yang mau coba-coba dengan praktik-praktik terselubung. Artinya, orang lewat diawe-awe (dipanggil) kemudian ditunjukan gambar (perempuan),” katanya.

Menurutnya, selama ini jajarannya rutin melakukan patroli tiga pilar di lapangan. Patroli pengawasan ini diikuti jajaran Satpol PP, Kepolisian dan TNI setempat. Itu untuk memastikan tidak adanya praktik-praktik terlarang seperti prostitusi.

“Selama penanganan kami ini kan patroli, teman-teman Satpol PP satu jam – setengah jam di situ, kemudian geser. Ketika anggota atau pun saya di lapangan buyar (selesai), tidak ada kegiatan (prostitusi) itu,” tegas Yunus.

Hanya, Yunus mengakui, ada oknum yang ingin memanfaatkan waktu lengahnya petugas. Lebih hematnya, beberapa orang itu diduga menawarkan praktik prostitusi terselubung saat petugas lengah.

Tak kurang akal, Camat Surabaya yang identik dengan gaya rambut plontos kemudian mengambil tindakan pengamanan dua titik. Malam hingga subuh, petugas dibagi untuk PAM di Jalan Putat Jaya Lebar B serta pertigaan Jalan Kupang Timur.

“Saya tindakan dua titik. Saya amankan malam sampai pagi subuh petugas ambil PAM di situ. Sekarang kekuatan Satpol PP kami bisa 24 jam, itu terbagi tiga shift,” jelas Yunus.

Beberapa tahun lalu, kata Yunus, beberapa orang pernah ditemukan sempat bermain prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly. Temuan itu terjadi pada sekitaran tahun 2016-2017. Namun naas, aksi terselubung mereka terendus aparat setempat. Alhasil, beberapa orang itu tertangkap dan dihukum.

“Sudah pernah ada 10 orang di lokasi yang sama. Kurang lebih 10 orang yang pernah ditangkap sampai ke vonis hukuman. Tahun 2016, 2017,” ungkap dia. **