Ia menambahkan, Rumah Padat Karya Dukuh Sutorejo ini juga tidak hanya memproduksi batik saja. Melainkan juga melakukan budidaya ternak lele bersama para MBR Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya. Menurut dia, gotong royong yang dilakukan oleh warga Kecamatan Mulyorejo harus dicontoh oleh warga di wilayah lainnya.
“Kehidupan kota itu lambat laun, akan hilang rasa gotong royongnya kalau tidak kita bangun bersama. Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) telah ditunjukkan gotong royong di Kecamatan Mulyorejo dengan membentuk produksi rumah batik dengan pengembangan ternak lele,” ujarnya.
Di sisi lain, peluang bisnis produksi pembuatan batik semakin masif di Kota Surabaya, maka ia meminta kepada jajaran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) untuk meminta para desainer melakukan pendampingan terhadap Rumah Padat Karya Dukuh Sutorejo dan Kampung Batik lainnya.
“Jadi semakin dimodifikasi akan menjadi harga jual semakin mahal. Kita juga memesan cap batik khusus, agar ada perbedaan atau ciri khas batik di setiap wilayah di Kota Surabaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Camat Mulyorejo Kota Surabaya Yudi Eko Handono mengatakan bahwa potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Mulyorejo terus disinergikan dengan program padat karya besutan Wali Kota Eri.
“Para anggota Batik Serasi ini merasa senang karena ikut terlibat untuk memberikan pelatihan dan berproses untuk memproduksi batik bersama dengan para MBR,” ujar Yudi sapaan akrabnya.
Terkait pengembangan bisnis di Rumah Padat Karya Dukuh Sutorejo, ia juga menggandeng perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan Pemkot Surabaya untuk memberikan pendampingan pemasaran dan distribusi produk secara keseluruhan.
“Semangat gotong royong ini terus kami gaungkan di wilayah Kecamatan Mulyorejo. Total 17 MBR yang memproduksi batik dan lele, jika nanti sudah mahir, maka akan kami ganti dengan MBR lainnya,” ujar dia.
Ditemui di lokasi yang sama, Koordinator Batik Serasi Hudayati Fatmalia mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, mereka telah berkolaborasi dengan para MBR dengan memberikan pelatihan. Hal tersebut kemudian mendapat respon dan dukungan oleh Camat dan Lurah.
“Alhamdulillah dengan gotong royong, Rumah Padat Karya Dukuh Sutorejo ini bisa berdiri dan akhirnya mendapat banyak pesanan. Sebab, semangat kami adalah untuk membina dan berbagi ilmu, sebagai proses untuk menaikkan taraf hidup MBR,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Eri Cahyadi juga menerima bantuan CSR berupa peralatan membatik yang diberikan oleh PT. Yekape Surabaya, sebagai salah satu upaya mendukung program padat karya dan ekonomi kerakyatan. **