Ditempat yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, terkait realisasi antara PAD dan APBD . Sedangkan belanja pegawai, jasa dan modal, pihaknya membutuhkan masukan serta koreksi dari DPRD Kota Surabaya
“Sehingga nanti ke depan kita melakukan bersama untuk kepentingan masyarakat. APBD anggaran tahun 2021 sebenarnya terfokus ke covid-19. Tapi insya Allah dengan terfokusnya di covid-19 pun, kenaikan ekonomi kita 8 sekian persen,” tuturnya.
Eri Cahyadi mengaku bahwa Surabaya adalah kota usaha dibidang jasa. Karena pandemi covid 19 PAD menurun. Maka prncairan belanja (APBD) tertunda.
“Jadi enggak ada belanja (APBD) yang dicairkan kalau PAD tidak terpenuhi. Karena Covid-19 kemarin sangat berdampak terhadap PAD kota Surabaya,” pungkasnya. (Dji)