BPP merupakan prasarana penunjang bagi penyuluh pertanian termasuk untuk sosialisasi dan alih teknologi bidang pertanian. Adanya BPP itu, lanjut Mas Dhito, diharapkan mampu menarik kalangan milenial untuk mau terjun dalam dunia pertanian.
“Kalau (petani) yang muda-muda banyak saya yakin 2024 sampai terus ke depannya Kabupaten Kediri tidak akan pernah mengalami kesulitan dalam bidang lumbung pangan,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo, menambahkan, gelar inovasi dan teknologi pertanian itu bentuk pelaksanaan untuk mendukung visi misi Mas Dhito dalam pengembangan kawasan agropolitan khususnya di Kabupaten Kediri wilayah utara.
Disebutkan, kawasan Pagu, Plemahan, Papar dan Purwoasri (Palempari) merupakan sentra tanaman pangan. Sebagaimana dalam demplot yang ada di BPP itu, mayoritas yang dijumpai berupa tanaman pangan khususnya jagung.
Kegiatan gelar inovasi dan teknologi pertanian itu diadakan selama dua hari, 8-9 Juni 2022 dan didukung 17 pabrik formulator baik benih maupun obat-obatan. Selama dua hari itu dijadwalkan ada 1000 petani yang akan ikut dalam kegiatan.
“Harapannya petani mendapatkan ilmu yang maksimal karena tiap demplot disediakan spot untuk berdiskusi,” pungkasnya. (Adv/Kominfo/Abi)