Tajuk  

Membumikan Pancasila, Mewujudkan Kemedekaan Sejati Bangsa Indonesia

Membumikan Pancasila, Mewujudkan Kemedekaan Sejati Bangsa Indonesia
Djoko Tetuko

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penegasan pada alinea pertama jelas mengamanatkan bahwa kemerdekaan adalah kunci anak bangsa memperoleh hak asasi manusia. Juga sebuah pean suci bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Oleh karena itu, penjajahan harus dihapuskan agar dari seluruh bumi di dunia dalam bentuk apapun.

Mengapa? Penjajahan penguasaan lahan dan ekonomi (dalam berbagai taktik dan strategi perpolitikan) sebagai potret penjajahan modern. Sudah mulai dibumikan negara adi daya dunia dengan berbagai upaya sedemikian rupa.

Kemerdekaan memasuki hampir 80 tahun (2025 nanti), bukan tujuan akhir, tetapi ada kewajiban sesuai dangan cita-cita para pendiri bangsa, yaitu mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur, berdiri dari kaki anak bangsa sendiri, bukan asupan dari pihak luar.

Kalimat sakral pada alinea ketiga
“Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, …” sebuah pesan suci dan amanat bahwa
berkehidupan kebangsaan yang bebas bagi
rakyat Indonesia adalah harga mati.

Dan “Lima Butir Mutiara” adalah warisan tiada terhingga, menjaga harapan kehidupan selamat dan sukses di dunia dan di akhirat, dengan tetap teguh memegang panji Pancasila dengan sungguh-sungguh, membumikan Pancasila dengan penuh kesungguhan, membangun peradaban anak bangsa dengan kesungguhan berdasar

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jika warisan Agung dengan amanat begitu bermartabat dan mengandung pesan suci begitu berarti, maka kebangkitan bersama membangun pandangan anak bangsa dan peradaban dunia InsyaAllah akan terwujud. (*)