SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Politisi PDI Perjuangan Anas Karno menghadiri halal bihalal dengan warga kampung Ketandan, yang merupakan salah satu kampung tua di Surabaya.
Didalam acara halal bihalal terjadi diskusi yang menyebut nama Mbah Buyut Tondo, konon pelaku babat alas Ketandan dan sekitarnya.
Makam yang terletak di pusat Kota ini sebagai situs yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya. Adalah Makam Mbah Buyut Tondo, begitu masyarakat menyebut situs sejarah itu.
“Mbah Buyut Tondo dipercaya warga sebagai tokoh yang mbabat alas disini. Dari cerita turun temurun, beliau masih ada keturunan Majapahit,” ujar Indra Bagus Sasmito Ketua RW 04 Ketandan Kelurahan Genteng, Rabu ( 25-05-2022) malam.
Indra menuturkan, tidak tahu persis usia makam tersebut, karena tidak ada artefak dan literatur resmi tentang keberadaan makam. Namun ia mengaku tidak pernah merubah makam Mbah Buyut Tondo itu.
“Tapi bentuk makam tidak ada perubahan sampai sekarang. Nisannya putih tidak ada tulisan dan batanya pecah-pecah,” katanya.
Indra mengatakan, warga pernah mengajukan usulan ke pemerintah kota supaya memugar makam, agar dibangun menyerupai makam sunan- sunan agar terlihat lebih indah.
“Namun akhirnya warga bersepakat, supaya bangunan makam tetap dipertahankan sesuai aslinya. Wis jarno bentuke ngono ( biarkan sesuai aslinya), tegasnya.
Indra mengatakan, warga telah merawat keaslian makam dan memasang saluran air PDAM.