Lalu apa gunanya perhelatan yang menguras tidak hanya dana tapi semangat dan dedikasi atlet menyiapkan prestasi mereka ditengah Pandemi Covid yang sangat parah parahnya waktu itu. Mereka harus hidup berlatih terpisah dari keluarga dan dunia luar karena sistem Buble yang melindungi mereka dari covid19. “Tolong beri kami kejelasan mengapa Jawa Timur tidak masuk tim Gulat SEA Games Vietnam,” tegas Anang, panggilan akrapnya.
Semenara itu Ketua Umum KONI Jawa Timur M. Nabil menyatakan, KONI Jawa Timur mempertanyakan proses persiapan SEA Games 2022 Vietnam, yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Sebab, gulat yang jadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua, justru tak dipanggil ikut pelatnas.
“Kami ngeluh sedikit karena gulat di PON juara umum tapi tidak satupun masuk skuad SEA Games. Padahal kami juara umum dengan tujuh emas, tujuh perak dan dua perunggu,” ungkap Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, M Nabil.
Nabil menilai, bahwa Tim Review Kemenpora tidak melihat dengan jeli terkait prestasi masing-masing atlet di Indonesia. “Berarti mereka tidak melihat lapangannya kecuali kalau ada event lain atau ada seleksi lain yang kami tidak tahu.
Ini bukan soal fanatisme daerah tapi dasar apa yang digunakan kalau juara umum tidak dapat posisi untuk ikut. Karena itu, KONI Jatim berharap Pak Menpora bisa merivisi pembentukan tim Gulat SEA Games Vietnam secara berkeadilan. (min)