SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pegulat pegulat Jawa Timur yang berhasil juara umum Gulat PON Papua kini meradang. Pasalnya, dengan meraih 7 emas, 7 perak dan 2 perunggu di PON Papua, tak serta merta masuk dalam pasukan pembela merah putih, SEA Games di Hanoi Vietnam.
“Ini ironis, PON adalah prestasi tertinggi atlet nasional. Harusnya menjadi kreteria utama dalam pembentkan tim SEA Games. Tapi nyatanya Jawa Timur harus gigit jari karena PB PGSI mengesampingkan prestasi Jawa Timur sebagai juara umum PON Papua,” ungkap RB Zainal Arifin, Penasehat Pengprov PGSI Jawa Timur kepada media ini, Sabtu (30/4/2022)
Zainal Arifin yang sebelumnya juga Ketua Pengprov PGSI sebelum digantikan M. Rahman, mempertanyakan kreteria apa yang digunakan dalam pembentukan tim SEA Games. Secara kasat mata Jatim juara umum PON, atletnya cukup bisa diandalkan karena tergolong muda muda.
Jangan jangan ini ada unsur like and dislike atau sengaja ingin membunuh Jawa Timur. Bayangkan dari 17 atlet plus 4 pelatih, bertanding bersih, mengandalkan teknik, hasilnya cemerlang. Dari prestasi itu menunjukkan bahwa Pengprov PGSI Jawa Timur berhasil dalam melakukan pembinaan.
Secara resmi, kata Zainal Arifin, KONI Jawa Timur sudah menanyakan dan bersurat Kemenpora, KOI dan induk organisasi PB PGSI. Hasilnya, hingga kini masih nihil.
Kalau tujuan dari kompetisi PON tidak dijadikan salah satu acuan untuk pemanggilan di Tim Nasional Sea Games, lalu kretria apalagi yang menjadi acuan.