PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Kultur Pasuruan yang merupakan daerah atau wilayah “hijau” sebutan daerah berkultur kuat Nadhliyin. Sangat mempengaruhi sosial,budaya dan politik.
Sebagaimana wilayah “hijau” kebanyakan, hampir 90% kepala daerahnya merupakan tokoh yang erat hubungannya dengan NU, walaupun dari kader partai “nasionalis”.
Tak terkecuali di Kabupaten Pasuruan, sejak gelaran pilkada pasca reformasi.Pemenang pilkada Kab.Pasuruan selalu berasal dari kader NU atau berafiliasi dengan tokoh NU.
Seperti halnya dengan prediksi calon bupati Pasuruan 2024-2029 mendatang, kader atau tokoh NU masih mendominasi.
Ambil contoh KH.Mujib Imron, KH.Sobri Sutroyono, dokter Mufti ketiganya adalah kader militan NU. Sementara Rusdi Sutejo yang notabenenya berasal dari “partai nasionalis” Gerindra, tidak bisa dipandang sebelah mata. Ini lantaran HM.Sutrisno dan Hj.Mas’amah yang tak lain orangtuanya merupakan tokoh masyarakat Kab.Pasuruan yang tak bisa lepas dari kyai sepuh dan tokoh-tokoh NU pusat maupun daerah.
Tiga kali menjadi “Big Brother” pada perhelatan pilkada, selalu dimenangkannya. Apalagi posisi HM Sutrisno sebagai Ketua DPC Gerindra Kab.Pasuruan, telah berhasil mendongkrak perolehan kursi parlemen dari 4 kursi menjadi 7 kursi, sehingga menempatkan satu wakilnya pada posisi wakil ketua DPRD Kab.Pasuruan.
Pertarungan Pilkada Kab.Pasuruan mendatang, diprediksi bakal seru dan paslon bertarung habis-habisan. Hal ini dikarenakan tidak akan ada kandidat paslon lain yang layak berkompetisi memperebutkan kursi Bupati Pasuruan pasca Irsyad Yusuf, seandainya empat nama kandidat yakni KH. Mujib Imron, dokter Mufti,KH.Sobri Sutroyono dan Rusdi Sutejo maju sebagai pasangan calon pada pilkada 2024 mendatang.