Mengapa imuwan? Karena ilmuwan lebih dekat dengan Quran. Dalam surah Al Ankabut 49 disebutkan, “Sebenarnya (Quran) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang berilmu. Hanya orang-orang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami”. Sekarang pun semakin banyak ilmuwan yang masuk Islam. Yang awalnya berniat mencari kelemahan Quran malah kesengsem jatuh cinta kepada Quran.
Gelombang mualafisasi juga dari kalangan Nasrani. Kenapa? Karena pada dasarnya eksistensi kaum Nasrani itu sangat dekat dengan Islam. Dasarnya Quran surah Maidah ayat 82-83. “Dan pasti kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman. Ialah orang yang berkata sesungguhnya kami adalah orang Nasrani. Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan rahib, juga mereka tidak menyombongkan diri”.
Di ayat 83 disebutkan, “Dan apabila mereka mendengarkan apa (Quran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri). Seraya mereka berkata, ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Quran dan kerasulan Muhammad)”. Hal senada ditegaskan di Surah Al Isra 107-109.
Nabi Isa sendiri menjelang kiamat akan turun ke bumi untuk bersaksi atas kebenaran Quran dan kerasulan Muhammad.
Yahudi
Tetapi ingat, tegas Anwar, tetap ada golongan yang tidak rela Islam berkembang memimpin dunia. Tidak senang cahaya Islam menyinari peradaban manusia. Mereka akan berusaha mempertahankan kegelapan.
Siapa mereka? Jawabnya ada di Al Maidah 82. “Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman. Ialah orang-orang Yahudi dan musyrik”.
“Jadi sebenarnya musuh Islam abadi itu Yahudi. Di akhir sejarah ini juga akan terjadi perang Islam yang dipimpin Imam Mahdi melawan Yahudi yang dipimpin Dajjal,” katanya.
Menurut dia, yang dimusuhi Yahudi bukan cuma Islam. Bapaknya sendiri, Nabi Ya’kub dituduh gila dan dilawan. Saudaranya Nabi Yusuf hendak dibunuh. Nabi Dawud dan Sulaiman hendak dikudeta. Nabi Musa dilawan dan dibenci. Nabi Luth difitnah berzina dengan dua anak gadis kandungnya. Nabi Dawud difitnah menyerobot istri orang lain dan melahirkan Sulaiman. Mereka membunuh banyak Nabi. Bahkan mereka menuduh tangan Allah diborgol. Inilah bangsa yang dikutuk oleh Daud dan Isa,” kata Anwar.
Jangan bersedih
Karena saat ini masih dalam giliran terpuruk, hendaknya umat Islam memahami petunjuk Allah yang tertera di Ali Imran 139. “Dan janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman”. Nabi juga sudah memberi contoh ketika dalam posisi tertindas dan pihak yang kalah. Yaitu selama 13 tahun di Mekah.
Untuk bersikap demikian memang tidak mudah. Anwar mengatakan, buktinya banyak tokoh agama yang marah melulu, mengeluh karena merasa dipersekusi, dikriminalisasi. Merasa Islam dipedayai dan didhalimi, bahkan di rumahnya sendiri. “Pada batas tertentu, sikap demikian bisa dimaklumi karena menjadi orang yang tertindas itu njarem, tidak enak,” katanya.
Tapi umat juga harus ingat, menjadi pihak tertindas itu pada dasarnya tahapan untuk menjadi hamba pilihan Allah. Akan mendapat kemenangan dan akan menjadi pewaris bumi. Allah dawuh di Surah Al Qasas 5: “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).