MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati melalui Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Kabupaten Mojokerto, menyelenggarakan pelatihan DEA (Digital Entrepreneurship Acara Pengelolaan Keuangan bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), di hotel Ayola, Kota Mojokerto Senin, (21/3/2022).
Upaya ini dimaksudkan agar mampu meningkatkan skill para UMKM di Kab. Mojokerto dalam hal penguasaan dunia digital, sehingga bisa berpengaruh terhadap peningkatan usahanya.
Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto menjelaskan, terselenggaranya pelatihan tersebut, Diskominfo Kab. Mojokerto bekerja sama dengan BPSDMP Kominfo (Badan Pengembangan Sumbar Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika) Surabaya. Adapun pesertanya sebanyak 100 pelaku UMKM yang menyebar di Kabupaten Mojokerto.
“Masing- masing terdiri dari 50 peserta dari UMKM dan 50 peserta dari dari Ibu Rumah Tangga yang mau berwirausaha. Pelatihan kilat ini, berlangsung selama dua hari, mulai hari ini, Senin (21/3/2022) hingga Selasa (22 Maret 2022).
Menurut Ardi Sepdianto, dengan diadakan pelatihan DEA (Digital Entrepreneurship Academy) Pengelolaan Keuangan ini, diarapkan peserta yang terdiri pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kab. Mojokerto mampu bersaing dengan media digital untuk pengembangan usahanya sekaligus mampu mengelola manajemen keuangan dengan tepat.
Secara terpisah, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya bersyukur ada program dari kementerian Kominfo yang dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto. Karena dengan pelatihan semacam ini, mampu memberikan pengetahuan yang sedang tren di era digital saat ini.
Menurut Bupati, pelatihan DEA pengelolaan keuangan digital ini, bisa meningkatkan skill para UMKM dalam hal penguasaan di dunia digital, sehingga bisa berpengaruh terhadap peningkatan usahanya.
“Mau tidak mau memang sekarang ini pasar digital merupakan salah satu peluang besar yang harus segera kita tangkap yakni merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, termasuk juga menyesuaikan dengan perubahan pasar yang juga semakin marak penggunaan dari pasar digitalnya,”jelas Ikfina Fahmawati.