SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta doa kepada Rais’Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar agar situasi dan kondisi negara Indonesia yang saat ini masih dilanda pandemi Covid-19 segera melandai. Apalagi saat ini, Indonesia memasuki gelombang ketiga pandemi di mana kasus covid-19 kembali meningkat.
Hal itu disampaikan Airlangga ketika berkunjung ke Kiai Miftachul Akhyar di Ponpes Jalan Kedung Tarukan Surabaya, Sabtu (19/2/2022). Dalam kunjungan ke Jawa Timur kali ini, Airlangga yang juga menjabat Menko Bidang Perekonomian didampingi Menpora Zainudin Amali, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Menteri Perdagangan Yery Sambuaga, Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji, aggota DPR RI Adies Kadir, H Mukhamad Misbakhun Ali Ridha dan Yahya Zaini, WakIl Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Bendahara Golkar Jatim Blegur Prijanggono, serta Wakil Ketua Bidang Organisasi Hery Sugono.
“Kami bersilaturahmi ke beliau (Kiai Miftachul Akhyar) karena memang beliau seorang senior sebagai Rais A’am PBNU dan Ketua MUI. Kami mengharapkan doa dari beliau agar situasi hari ini terkait pandemi Covid-19 omicron yang naik kembali mudah-mudahan segera diangkat oleh Allah. Selain itu, dengan diangkatnya pandemi covid-19 ini, kegiatan sosial perekonomian kemasyarakatan bisa tumbuh kembali. Karena usaha kecil menengah sangat terganggu dengan kondisi pandemi saat ini,” ujar Airlangga.
Dia menolak jika kunjungan kali terkait dengan politik. Tetapi murni kemasyarakatan. Yang pasti pemerintah mendukung dikukuhkannya pengurus PBNU yang baru hasil Muktamar di Lampung beberapa waktu lalu. Bahkan, diakui Airlangga hal itu juga mendengar cerita dari Pak Kiai tentang Muktamar di Lampung tersebut.
Sementara itu, Kiai Miftachul Akhyar dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pihaknya tersanjung dengan kunjungan dari Menteri Airlangga bersama Menpora Zainudin Amali, Menteri Perindustrian serta semua tokoh yang hadir bersama Ketua Umum Golkar Airlangga.
Diakuinya keterlibatan pemerintah dalam suksesnya pelaksanaan Muktamar NU di Lampung cukup besar. Buktinya pelaksanaan berlangsung tepat waktu dan berjalan lancar. “Bahkan, kali ini cukup luar biasa karena berlangsung cepat. Kami tentu mengucapkan terima kasih,” bebernya.
Terkait dengan kondisi pandemi covid-19 yang masih berlangsung saat ini mudah-mudahan segera diangkat. Sebab, keistimewaan kegiatan di Nahdatul Ulama sendiri adanya kerumunan merupakan keistimewaan. Namun, selama pandemi ini terpaksa tidak boleh dilakukan. Karena itu, seluruh pesantren, pengurus PB maupun wilayah hingga cabang dan ranting semuanya terus beristigasah agar dengan berdoa agar kondisi pademi ini terus membaik.
“Kondisi ini juga sebagai ujian dan penggemblengan kepada kita semua. Perlu ada hubungan yang baik dan terus menerus pemerintah dengan masyarakat,” ujar Kiai.
“Kita akui perekonomian saat ini sangat terdampak. Terutama masalah perekonomian harapkan segera pulih kembali. Terutama masyarakat menengah ke bawah yang mengalami dampak begitu dasyat. Mereka itu semua warga kami. Karena NU merupakan merupakan organisasi sosial keagamaan kemasyarakatan terbesar,” tambahnya.
Menyinggung soal pengurus PBNU yang tidak boleh nyapres, dia mengatakan bahwa hal itu dikarenakan PBNU sendiri bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia. Sehingga urusan dunia harap ditinggalkan. Itu sesuai dengan lambang PBNU yang diatas dunia. Karena itulah, sekarang bergantung kader-kader NU bagaimana dalam menunjukkan misi-misinya. (sr/min)