Pada saat neraca perdagangan luar negeri mencatatkan defisit, maka besarnya surplus neraca perdagangan antar daerah Jawa Timur mampu mewujudkan surplus bagi total neraca perdagangan barang dan jasa Jawa Timur. Hal tersebut menggambarkan peran vital perdagangan antar daerah Jawa Timur dalam mewujudkan kinerja perdagangan Jawa Timur secara keseluruhan.
Khofifah mengatakan bahwa komoditas utama yang dijual dari Jawa Timur ke Provinsi Mitra Dagang antara lain adalah pupuk, semen, beras, rokok, kertas, pakan ternak, sapi dan buah-buahan. Sedangkan komoditas utama yang dibeli Jawa Timur dari Provinsi Mitra Dagang antara lain adalah sepeda motor, minyak sawit, mobil, batubara, cengkeh, kain dan pakaian jadi.
Khofifah menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan perdagangan antar daerah, diantaranya melalui pembentukan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 Provinsi.
“Keberadaan KPD memberikan informasi potensi dan peluang perdagangan antara Jawa Timur dengan Provinsi Mitra dan sebagai penghubung bagi pengusaha Jawa Timur untuk dapat menjalin hubungan dagang dengan pengusaha di Provinsi Mitra,” jelas Khofifah.
Kemudian, untuk memonitor pergerakan arus barang antar daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah mengembangkan Sistem Informasi Perdagangan Antar Provinsi (SIPAP), yang kemudian sistem ini diadopsi oleh Kementerian Perdagangan untuk kemudian diterapkan secara Nasional. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga secara rutin menggelar Misi Dagang dengan membawa para pengusaha Jawa Timur untuk dapat bertemu secara langsung dengan pengusaha di Provinsi Mitra, sehingga dapat terjadi kesepakatan bisnis baik penjualan maupun pembelian.
Khofifah mengatakan bahwa kinerja perdagangan antar daerah Jawa Timur dalam 3 tahun terakhir juga tidak terlepas dari keberadaan program Tol Laut yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan dan program Gerai Maritim yang dikelola oleh Kementerian Perdagangan yang memberikan fasilitasi pengiriman barang dengan biaya yang terjangkau bagi daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) di Indonesia.
“Jika pada tahun 2019 terdapat 20 trayek Tol Laut, maka pada tahun 2020 bertambah menjadi 26 trayek Tol Laut dan pada 2021 meningkat menjadi 30 trayek Tol Laut, dimana 15 trayek diantaranya terkoneksi dengan pelabuhan di Jawa Timur. Semoga keberadaan trayek tersebut bisa bermanfaat khususnya untuk meningkatkan perdagangan antar daerah, sehingga saling mensejahterakan” pungkas Khofifah. (jon/guh)