SURABAYA (WartaTransparansi.com) –Beberapa hari terakhir, wayang kembali menjadi perbincangan hangat baik di media massa maupun media sosial setelah salah satu dai menyinggungnya di forum dakwahnya.
Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji menyayangkan statemen yang keluar dari pendakwah tersebut. Hal ini tentu saja akan menyinggung masyarakat Indonesia yang selama ini menjadikan wayang sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Wayang sudah lekat dengan budaya masyarakat Jawa. Seni wayang adalah kreasi budaya dengan paket lengkap; ada seni musik, pahat, tari (gerak), gambar, lighting dan lain-lain,” ujar Sarmuji di Surabaya, Rabu.
Anggota DPR RI yang juga penggemar wayang tersebut menilai bahwa wayang tidak hanya tontonan yang dilakukan pada momen-momen tertentu, tetapi wayang sudah menjadi sarana edukasi, tuntunan untuk masyarakat luas dari anak-anak hingga dewasa.
“Wayang sudah menjadi sarana edukasi bahkan dakwah sejak lama. Di dalam tontonan wayang sering disertakan tuntunan tentang pelajaran hidup baik filosofi hidup, strategi politik bahkan dimensi spiritual,” ulas Sarmuji
Pertunjukkan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO menjadi Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga pada 7 November 2003 dan pada tanggal yang sama Presiden Jokowi menetapkan Hari Wayang.
“Wayang sudah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dan indah serta sudah menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Wayang bukan hanya harus dipertahankan tetapi harus dikembangkan untuk memperkuat karakter kita sebagai bangsa,” ungkap Sarmuji
Untuk itu tradisi yang sudah baik ini selayaknya tidak dihadapkan dengan agama, wayang sudah identik dengan wali songo khususnya Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam yang humanis dan sesuai konteks lokalitasnya.
“Sebenarnya jangan menghadapkan tradisi yang sudah baik ini dengan agama, toh wayang sudah identik dengan Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan wali penyebar agama Islam di Jawa, menjadi sarana dakwah yang humanis, sesuai konteks lokalitas, serta bisa diterima masyarakat banyak dari duri dulu hingga kini ,” pungkas Sarmuji.
Sebuah video Ustadz Khalid Basalamah belakangan viral. Dalam ceramahnya Utadz tersebut menyinggung soal wayang yang sudah membudaya dikalangan masyarakat Indonesia sekaligus warisan budaya nenek moyang.
Statemen haram itu yang menimbulkan kontroversi dan banyak pihak tersinggung karena dianggap telah melukai masyarakat. (sr/min)