Produk UMKM Sumbang 57,25 % untuk PDB dan Serap 97 % dari Total Naker

Produk UMKM Sumbang 57,25 % untuk PDB dan Serap 97 % dari Total Naker
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Karenanya, lanjut dia, di Rumah Kurasi tersebut juga memiliki format pendampingan. Dimana pendampingan dilakukan oleh 12 Asesor Berkompeten, 25 Instruktur Kurator dan 58 Kurator Rumah Kurasi.

“Sehingga produk UMKM Jatim yang dikurasi bukan hanya dinilai layak atau tidak diperluas pasarnya. Melainkan, di Rumah Kurasi ini seluruh program dilaksanakan dengan fokus pada pengembangan ekosistem dan kolaborasi,” imbuhnya.

Terkait permodalan UMKM, Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim terus melakukan penguatan dari segi pembiayaan selama Pandemi Covid-19.

“Jika dilihat datanya, pemberian Kredit bagi UMKM Jatim meningkat di saat pandemi. Bahkan nilainya terbesar secara nasional 3 tahun berturut-turut. Pada tahun 2019 kita berikan kredit bagi UMKM Jatim dengan nominal sebesar Rp 159,9 T, kemudian Tahun 2020 sebesar Rp 159,5 T dan Tahun 2020 sebesar Rp 180,1 T,” terangnya.

Dari seluruh upaya yang telah dilakukan, salah satu hasil yang telah terlihat adalah tren pangsa kredit untuk UMKM yang menunjukkan kenaikan.

Detailnya, pada data di Tahun 2019 sebesar 27,1%, yang kemudian tercatat naik di Tahun 2020 sebesar 28,9% dan di Tahun 2021 juga tercatat naik lagi di angka 31,0%.

“Optimis Jatim Bangkit memberikan semangat tersendiri bagi 9.782.262 UMKM. UMKM adalah backbone ekonomi Jawa Timur dengan kontribusi terhadap PDRB Jawa Timur mencapai 57,25%,” pungkasnya. (*)