Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh menerangkan, fungsi aplikasi Si Bunda ini merupakan sarana komunikasi digital, untuk guru paud. Ketika mengalami kendala, menghadapi murid bermasalah, fasilitas sekolah, atau pendataan, guru paud cukup mengakses aplikasi ini.
“Misal, ada anak bermasalah dan mengganggu belajar mengajar. Itu akan mudah koordinasinya, bagaimana nanti kita memberikan intervensinya. Kami juga siapkan psikolog anak, kita bisa bantu. Karena anak usia dini itu kan kondisinya beragam,” jelasnya.
Sementara Rini Indriyani berharap, setelah dikukuhkannya Pokja Bunda Paud Kota dan Bunda Paud Kecamatan/Kelurahan Se-Kota Surabaya ini. Ke depannya bisa berkontribusi dalam perkembangan pendidikan anak usia dini. Terlebih, dalam hal kesiapan mental dan spiritual pada anak-anak.
“Kami harap kepada para bunda paud, bisa membangun program atau inovasi pendidikan anak usia dini, yang sejalan dengan visi dan misi Pemkot Surabaya,” kata Rini.
Untuk mempertahankan citra Kota Surabaya layak anak dan ramah anak, Rini ingin adanya kolaborasi pada setiap stakeholder pendidikan di Kota Pahlawan. Menurut dia, dengan adanya kolaborasi, maka kualitas pendidikan paud di Kota Pahlawan akan semakin baik ke depannya.
“Dengan adanya bunda paud, saya harap bisa menjadi lokomotif untuk mendorong segenap elemen masyarakat, baik di kecamatan atau di kelurahan untuk mengembangkan potensi pendidikan,” tukasnya. **