Pertemuan tersebut juga membahas mengenai implementasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Menurut keterangan yang diterima Yandri, dijelaskan bahwa Ponpes Amanatul Ummah berdiri pada tahun 2006 yang dulunya jauh dari penduduk dan gelap gulita.
“Tidak sedikit yang pesimis bahkan menertawakan tentang keberadaan Amanatul Ummah, tetapi Kiai Asep tetap melanjutkan cita-citanya bahkan mendirikan madrasah bertaraf internasional,” kata legislator dapil Banten II itu.
Pendiri Ponpes Amanatul Ummah, Kiai Asep Saifuddin Chalim mengatakan, kunci sukses dalam sebuah lembaga pendidikan adalah guru dan sistem, memilih guru yang baik serta sistem pembejalaran terbaik. Pada tahun 2006 muridnya hanya 48 siswa, namun saat ini jumlah muridnya sudah mencapai 10 ribu siswa.
“Pada tahun 2017 cita-cita saya sudah terwujud, ada yang memberi award sebagai The Most Favorit School in Indonesia, 2018 sebagai sekolah yang sistem pembelajarannya paling baik di Indonesia, bahkan tahun 2019 ponpes Amanatul Ummah mendapat penghargaan sebagai pesantren modern inspiratif nomor satu di Indonesia,” pungkas Kiai Asep. (gia/din)