Di masa-masa berat karena adanya pandemi covid-19 dibutuhkan pengorbanan luar biasa khususnya tenaga medis termasuk kepala rumah sakit, kepala puskesmas, dan semua yang terlibat. Dan, harus diakui covid-19 saat ini masih ada. Bahkan informasinya, covid-19 yang bermutasi menjadi Omicron melanda negara-negara Eropa.
“Mudah-mudahan di Jawa Timur tidak ada warga yang terkena omicron. Namun, kita tetap harus bersiap menghadapi. Kita tidak boleh lengah. Tidak boleh lagi tidak siap seperti yang pernah terjadi sebelumnya,” pintanya.
Sarmuji pun menceritakan saat etanol sangat langka. “Waktu itu, kita sempat bingung mecari etanol untuk memproduksi hand sanitizer. Kebetulan kami menyampaikan kepada Gubernur adanya bantuan untuk Golkar dan ke Pemprov etanol 20 ribu liter. Ibu Gubernur sempat terkejut kok masih ada orang yang memiliki etanol sebanyak itu saat kondisi langka. Karena kita panik, barang yang ada pun kita tidak tahu,” ungkapnya.
Karena itulah, saat ini, dia berharap seluruhnya tetap waspada menghadapi apapun yang terjadi, termasuk ketika omicron masuk ke Indonesia.
“Kita menyerahkan bantuan oksigen concentrator dan tabung oksigen juga untuk tujuan itu. Tapi, kita juga berharap seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, mudah-mudahan bantuan ini tidak terpakai,” tambahnya.
Dibagian akhir keterangannya Sarmuji juga meminta kepada DPRD Jatim untuk membuat Perda Keperawatan. Karena tenaga perawan merupakan tenaga medis terdepan dalam penanganan covid-19. Informasinya saat ini perda itu sedang dibahas. Dan, syukur-syukur disambut oleh pemerintah provinsi. (sr/min)