Diakuinya, pelepasan burung sebagai bentuk kepedulian mengembalikan burung ke alam liar selalu dilakukan oleh PBI disetiap mengadakan kegiatan lomba burung berkicau di tanah air.
Ke depannya, ia akan membantu mencari jalan untuk bisa mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat guna mendukung upaya pelestarian burung Indonesia sekaligus membantu UMKM yang berkaitan dengan dunia perburungan seperti budidaya kroto, budidaya jangkrik, budidaya ulat, sampai budidaya pohon asam yang rantingnya banyak digunakan untuk tangkringan burung.
Dan itu klop bila disambungkan dengan Ketua Dewan Pengawas PBI Dr. H. Zainudin Amali yang sekarang menjabat sebagai Menpora. Akan mudah memasukan anggaran dari pusat. Apalagi kedua tokoh tersebut punya kedekatan dimana M. Sarmuji dua kali menerima tongkat estafet dari Dr. H. Zainudin Amali.
Sarmuji hadir didampingi Ketua PBI Pusat Drs. M. Bagia SH dan Ketua PBI Pengda Jatim Hery Soegihono Toegas Utomo SH, MH. Dalam sambutannya, Hery Soegihono langsung menyampaikan permohonan maaf atas digesernya lokasi lomba dari Brigif ke Goa Selomangleng. Itu terjadi hanya berselang 2 hari sebelum lomba. Hal itu tentu meyulitkan peserta khususnya yang dari luar kota karena harus mencari penginapan yang dekat lokasi baru.
Namun demikian ia juga mengapresiasi upaya panitia yang dengan gigih bisa mendapatkan lokasi lomba yang layak dalam waktu singkat. Tentunya kesuksesan lomba kemarin juga dibarengi kerja bagus dari petugas fungsional/juri dan korlap. Pasalnya di event besar biasanya ada banyak godaan dan tekanan yang cukup besar, karena banyak pemain papan atas yang hadir, tapi petugas fungsional dilapangan bisa kerja dengan profesional. (abi/sr)/min)
