Pria yang akrab disapa Kwin menambahkan, dampak dari penyesuaian kebijakan tersebut, secara tidak langsung pasti akan mempengaruhi produktifitas dalam karir mereka, sebagai atlet profesional.
Selain, dituntut pengalaman sewaktu bertanding, tidak menampik kemungkinan faktor bonus berupa uang pembinaan menjadi hal terpenting bagi mereka.
Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa mencukupi anggaran kepada atlet agar dapat berprestasi dan dapat membawa nama harum bagi daerah.
Maka pihaknya, akan maksimalkan dan efisiensikan terhadap Cabor potensial untuk mendapatkan perolehan medali dalam gelaran ajang
kejuaraan Porprov pada tahun 2022.
” Kita akan memanfaatkan Cabor potensial. Seperti Cabor yang selama ini memberikan sumbangsih perolehan medali terbanyak seperti Angkat Besi dan Angka Berat, Atletik dan Wushu. Cabor itu yang nantinya menjadi prioritas kami untuk memberangkatkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui bersama dalam ajang Porprov Jatim VI yang berlangsung di Bojonegoro, Lamongan, Gresik dan Tuban pada tahun 2019 sejumlah atlet kontingen Kota Kediri telah berhasil mendapatkan peringkat kedua di bawah Kota Surabaya.
Kontingen Kota Kediri sebanyak 376 terdiri dari 291 atlet dan 85 pelatih yang mewakili 30 cabang olahraga.
Prestasi yang diraih berhasil menyabet 60 medali emas, 44 medali perak dan 49 medali perunggu. (abi)