Tajuk  

Mimpi “5 Besar” Olimpiade Menpora

Mimpi “5 Besar” Olimpiade Menpora
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi

Jika berdasar pada Olimpiade 2020 di Tokyo,  tanggal 23 Juli – 8 Agustus 2021, dengan memperebutkan
340 medali emas,
338 medali perak,
402 medali perunggu dengan total medali 1080, maka dengan perkiraan pada Olimpiade 2044 memperebutkan 330 medali emas, Kontingen Olimpiade Indonesia paling tidak untuk meraih posisi “5
Besar” sekurang-kurangnya meraih 10-15 persen atau sekitar 50 medali emas.

Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagaimana harapan dan target pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 mentargetkan “5 Besar” Olimpiade pada tahun 2044 atau satu tahun menjelang Indonesia Emas, bukan sekadar konsep dan perhitungan. Tetapi butuh perwujudan.

Dengan situasi dan kondisi Indonesia di pesta olahraga sejagad itu masih kembang kempis, maka bukan sekedar Perpres dan target saja. Juga sekedar kesimpulan hasil diskusi sejumlah profesor di bidang olahraga. Tetapi pelaksanaan di lapangan dengan mengedepankan atlet dan keluarga besar atlet termasuk pelatih bersama sejumlah pendukung membutuhkan kepastian hukum sebagai “warga negara istimewa”. Jika tetap begini begini saja, maka tinggal kenangan saja dari hasil diskusi.

Diketahui,
Olimpiade Musim Panas adalah ajang olahraga musim panas internasional yang pertama kali di adakan pada tahun 1896 dan diselenggarakan setiap 4 tahun sekali oleh Komite Olimpiade Internasional.

Olimpiade tercatat sebagai pertandingan olahraga paling prestisius di dunia. Apalagi menampilkan cabang olahraga terbanyak di banding dengan event yang lainnya. Menjadi juara dalam Olimpiade biasanya dianggap sebagai pencapaian terbaik dalam dunia olahraga. Medali di berikan dalam setiap event, dengan medali emas untuk juara pertama, medali perak peringkat kedua, medali perunggu untuk urutan ke-3, sebuah tradisi yang dimulai sejak 1904.

Para peserta di ikutkan oleh sebuah Komite Olimpiade Nasional (di Indonesia KOI) untuk mewakili negara mereka. Lagu kebangsaan dan bendera mendampingi acara pengalungan medali emas.