Tajuk  

Soekano, Megawati, Puan dalam Keajaiban dan Kalkulasi Politik

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Soekano, Megawati, Puan dalam Keajaiban dan Kalkulasi Politik
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Megawati Soekarnoputri melanjutkan kepemimpinan sekaligus dinobatkan sebagai Presiden RI ke-5. Tetapi pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung tidak mendapat dukungan hingga mencukupi menjadi Presiden.

Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI ke-6 dan berlanjut hingga dua periode. Kemudian Joko Widodo (Jokowi) mengubah peta politik dengan sukses berjenjang dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI ke-7.

Kini, menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, calon Presiden RI ke-8 yang masih ditimang-timang zaman. Apakah perempuan pertama sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani, cucu Soekarno melanjutkan tren politik positif hingga ke jenjang kepala negara atau ada calon pemimpin lain.

Soekarno, Megawati, dan Puan Maharani, seperti air terjun terus memberikan siraman dengan begitu indah dan mengantarkan kekuatan beaar. Bahkan tidak berlebihan seperti sudah digariskan dari Soekarno hingga anak (Megawati) dan cucunya (Puan) diterima bumi pertiwi sebagai pemimpin.

Minggu (19/9/2021)
, keterangan. Koordinator Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI), Gandi Parapat, sebagaimana dilansir rri.co.id menyatakan bahwa Megawati harus bersiap-siap diri dicalonkan menjadi Presiden RI ke-8.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri punya peluang besar menjadi calon presiden pada Pemilu 2024. Megawati dinilai memiliki tingkat keterpilihan lebih tinggi dibanding, Puan Maharani, dan Ganjar Pranowo di kubu internal.

Catatan tentang kepemimpinan adalah mutlak menjadi rahasia Allah SWT, semua bisa jadi terjadi tanpa diduga atau seakan akan tanpa direncanakan. Hasil
Monitoring politik bahwa Megawati Presiden RI ke-5 itu kembali dicalonkan Presiden RI ke-8. “Tidak ada keajaiban kecuali dari Allah”. Dan keajaiban di dunia politik sudah sering terjadi dalam berbagai pergolakan maupun perubahan, sekaligus mengubah kebijakan berbangsa dan bernegara.

Megawati menjadi Presiden RI setelah 34 tahun Soekarno lengser, kini setelah Megawati sudah lengser sejak 2004 masih kembali dicalonkan atau tetap dengan keyakinan tinggi akan mengusung Puan Maharani. Tentu saja kalkulasi politik dan keajaiban akan menjawab semua teka-teki itu.