Menurut Salamzadeh dan Kawamorita (2015) terdapat tantangan umum yang biasanya dialami oleh perusahaan rintisan yaitu;
Pertama, keuangan merupakan bagian integrasi dari proses perusahaan rintisan dimana setiap perusahaan rintisan akan menghadapi masalah keuangan karena beberapa alasan dan dalam tahapan berbeda.
Kedua, sumber daya manusia, proses dari mulai berdirinya perusahaan rintisan hingga membuat tim manajemen dan memperkerjakan karyawan sangatlah penting untuk berhasil bagi pendiri.
Ketiga, mekanisme dukungan, sejumlah mekanisme dukungan antara lain investor, akselerator, dan lainnya. kurangnya akses terhadap mekanisme dukungan akan meningkatkan risiko kegagalan.
Keempat, unsur-unsur lingkungan, yaitu seperti tren, keterbatasan pasar, masalah hukum, politik, dan lainnya.
Startup sebagai bagian dari
kewiraswastaan atau kewirausahaan (bahasa Inggris: entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi dan misi bisnis ke dalam kehidupan.
Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan suatu bisnis baru dengan teknologi baru pula.
Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) wirausahawan merupakan seseorang yang didorong oleh keserbagunaan, ambisi, kecerdasan, dan kemampuan untuk mengumpulkan mengelompokkan, dan menggunakan informasi untuk mengolah sumber daya dan produk atau jasa.
Sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan sebagai usaha pengisi jurang di saat pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah disiplin ilmu dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Startup Digital adalah inovasi berbisnis dengan basis digital dengan pola dan sistem memanfaatkan kecanggihan teknologi digital. Era digitalisasi pada zaman modern dengan teknologi canggih membutuhkan penggerakan ekonomi baru. Itulah Startup Digital.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, M Fikser, di kantornya Jumat (10/9/2021) mengatakan bahwa Surabaya menjadi salah satu kota pilihan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, memperkuat 2.193 bisnis inovatif berbasis digital dengan sentuhan kebaruan dan perbedaan.
Sesungguhnya jumlah Startup Digital memang sangat dibutuhkan untuk mendukung gerakan ekonomi nasional menuju persaingan internasional dan dunia. Juga ketahanan ekonomi bangsa dan negara. Oleh karena itu, membutuhkan
langkah profesional membangun ambisi, kecerdasan, dan kemampuan untuk mengumpulkan mengelompokkan, serta menggunakan informasi untuk mengolah sumber daya dan produk atau jasa.
Tidak kalah penting, termasuk Startup Digital Kota Surabaya, harus terdata dengan baik sekaligus terpantau perkembangan bisnis berbasis Startup Digital. Dan semua anak bangsa dengan bakat dan potensi pada bisnis ini, lebih elok jika menjaga martabat bangsa ke depan dengan bersaing di Startup Digital dengan cerdas, selalu menampilkan produk baru dan berbeda. Semoga!