Tajuk  

Vaksin Nusantara Tamu di Rumah Sendiri

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Vaksin Nusantara Tamu di Rumah Sendiri
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

 

Perkembangan vaksinasi dengan berbagai program percepatan dengan menggunakan vaksin Covid-19 impor seperti Sinovac, Astrazeneca, Moderna, ternyata mengabaikan vaksin Nusantara produk anak bangsa Indonesia sendiri.

Ketika program vaksinisasi terus menerus secara bergelombang dengan percepatan dan mengumpulan ribuan warga target vaksin Covid-19 setiap hari. Bahkan semakin marak, vaksin Nusantara hanya sebagai penonton, hanya menjadi tamu di rumah sendiri.

Vaksin Nusantara yang notabene hasil penelitian dan pengujian mantan Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto, dengan harga murah dan terjangkau mengalami kendala dukungan dari Pemerintah dan BPOM untuk menjadi bagian dari vaksinasi gotong royong atau vaksinasi model apa saja di negeri ini.

Sebagaimana siaran pers Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Rabu (1/9/2021) meminta Kepala BPOM untuk berjiwa besar dengan mendukung Vaksin Nusantara yang merupakan karya anak bangsa.

Inilah sikap tegas Ketua DPD RI untuk segera memberikan izin vaksin Nusantara, tetapi persilatan di arena politik jauh lebih bervariasi. Sehingga mau tidak mau, jika mengganggu maka lebih baik jadi tamu walaupun di rumah sendiri.

Kementerian Kesehatan mengatakan, vaksin Nusantara dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas. Hal ini disampaikan Kemenkes menanggapi ramainya pemberitaan terkait vaksin Nusantara.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi M.Epid pada Sabtu (28/8/2021) menyampaikan penelitian tersebut berdasarkan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat pada April lalu. Dimana ada proyek Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2.