Libatkan 17.671 Aparat, Gubernur Apresiasi Kolaborasi Pemprov, Kodam V Brawijaya & Polda Jatim

Libatkan 17.671 Aparat, Gubernur Apresiasi Kolaborasi Pemprov, Kodam V Brawijaya & Polda Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (foto/dok)

Khofifah menyampaikan, peningkatan tracing dan testing sangat krusial mengingat kontak erat berperan besar dalam menciptakan klaster baru. Untuk itu, menurutnya capaian ini merupakan prestasi besar dan menggembirakan dan harus terus dipertahankan. Apalagi, pencapaian ini merupakan berkat kolaborasi dan kerja keras Pemprov, Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, Pemkab/Pemko, dan seluruh nakes di Jatim.

Khofifah menjelaskan, untuk mencapai tracing ratio sebesar ini banyak pihak yang telah berperan aktif. Diantaranya tim dari Kodam V Brawijaya sampai Babinsa total sebanyak 8.473, tim dari Polda sampai Bhabinkamtibmas Sebanyak 8.130 personil, serta tenaga kesehatan dari 968 Puskesmas di Jatim. Jumlah keseluruhan 17.671 personil.

Di akhir, Gubernur Khofifah berharap agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali dan kasus terkonfirmasi positif menurun drastis. Maka, ia menghimbau agar semua pihak jangan sampai lengah serta terus kooperatif dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan

“Harapannya dengan peningkatan tracing ini kita bisa terus memutus penyebaran Covid-19. Dan penurunan angka zona merah ini harus terus kita pertahankan. Untuk itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan nakes dan penegak keamanan saja, tapi juga harus taat dan disiplin dalam prokes,” pungkasnya.

Saat ini terhitung tanggal 30 Agustus perincian BOR ICU yang tadinya 78% turun menjadi 41%, BOR isolasi dari 81% turun menjadi 24 %, BOR RS darurat yang tadinya 69% turun menjadi 31 % dan BOR rumah isolasi yang tadinya 50% turun menjadi 23%. Semoga kerja keras dan sinergi semua pihak akan terus menurunkan kasus covid-19 di Jawa Timur. (ais)