Jumat, 29 Maret 2024
29 C
Surabaya
More
    Politik PemerintahanLibatkan 17.671 Aparat, Gubernur Apresiasi Kolaborasi Pemprov, Kodam V Brawijaya & Polda...

    Libatkan 17.671 Aparat, Gubernur Apresiasi Kolaborasi Pemprov, Kodam V Brawijaya & Polda Jatim

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jatim terus dilakukan semua pihak, baik Pemprov, Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, Pemkab/Pemko se Jatim serta seluruh tenaga kesehatan.

    Hal ini terbukti, berdasarkan data yang ada tracing ratio Covid-19 di Jatim meningkat 880% dari yang sebelumnya hanya mencapai 1,17 menjadi 10,32 selama Bulan Agustus 2021. Artinya, dari setiap satu kasus yang terdeteksi, 10 kontak erat sudah dilakukan isolasi maupun testing.

    Capaian ini, bahkan juga berdampak  signifikan terhadap penyebaran kasus di Jatim. Sehingga, angka zona merah di Jatim yang pada awal Agustus tercatat 34 kabupaten/kota, saat ini menjadi 4 kabupaten/kota saja. Yakni, Kab. Ponorogo, Kab. Nganjuk, Kota Batu dan Kab. Blitar.

    Baca juga :  Potensi Energi Baru Terbarukan Jatim Capai 188.410 MW

    Sementara Level 3 tercatat 23 Kabupaten yaitu : Kabupaten Kediri, Jombang, Bondowoso, Banyuwangi, Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto, Malang , Lamongan, Jember, Gresik, Bojonegiro dan Bangkalan.

    Sedangkan Level 4 saat ini di 9 daerah, 5 Kabupaten yaitu kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Lumajang serta Blitar. Sementara 4 Kota level 4 yaitu Kota Probolinggo, Madiun, Kediri dan Blitar.

    “Alhamdulillah selama Agustus tracing ratio Jatim naik hingga 880%. Dengan tracing yang masif dan kenaikan ratio ini, penyebaran kasus Covid-19 di Jatim dapat ditekan dan zona merah sudah menurun menjadi 4 kota/kabupaten sementara level 2 naik, level 3 naik dan level 4 turun,” terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (31/8).

    Khofifah menyampaikan, peningkatan tracing dan testing sangat krusial mengingat kontak erat berperan besar dalam menciptakan klaster baru. Untuk itu, menurutnya capaian ini merupakan prestasi besar dan menggembirakan dan harus terus dipertahankan. Apalagi, pencapaian ini merupakan berkat kolaborasi dan kerja keras Pemprov, Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, Pemkab/Pemko, dan seluruh nakes di Jatim.

    Baca juga :  Golkar Minimal 5 Kursi Duduk di Kabinet Prabowo-Gibran

    Khofifah menjelaskan, untuk mencapai tracing ratio sebesar ini banyak pihak yang telah berperan aktif. Diantaranya tim dari Kodam V Brawijaya sampai Babinsa total sebanyak 8.473, tim dari Polda sampai Bhabinkamtibmas Sebanyak 8.130 personil, serta tenaga kesehatan dari 968 Puskesmas di Jatim. Jumlah keseluruhan 17.671 personil.

    Di akhir, Gubernur Khofifah berharap agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali dan kasus terkonfirmasi positif menurun drastis. Maka, ia menghimbau agar semua pihak jangan sampai lengah serta terus kooperatif dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan

    “Harapannya dengan peningkatan tracing ini kita bisa terus memutus penyebaran Covid-19. Dan penurunan angka zona merah ini harus terus kita pertahankan. Untuk itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan nakes dan penegak keamanan saja, tapi juga harus taat dan disiplin dalam prokes,” pungkasnya.

    Baca juga :  Kinerja Gubernur Jatim Selama Tahun 2023 Meningkat 0,07 Persen

    Saat ini terhitung tanggal 30 Agustus perincian BOR ICU yang tadinya 78% turun menjadi 41%, BOR isolasi dari 81% turun menjadi 24 %, BOR RS darurat yang tadinya 69% turun menjadi 31 % dan BOR rumah isolasi yang tadinya 50% turun menjadi 23%. Semoga kerja keras dan sinergi semua pihak akan terus menurunkan kasus covid-19 di Jawa Timur. (ais)

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan