Minggu, 3 November 2024
26.7 C
Surabaya
More
    OpiniTajukTotalitas dan Sungguh-Sungguh akan Akhiri Masa Pandemi

    Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

    Totalitas dan Sungguh-Sungguh akan Akhiri Masa Pandemi

     

    Paket Obat Covid-19 Gratis, Vaksinasi, Prokes Sudah Berjalan. Masihkan Indonesia Setengah Hati.

    Gerakan secara bersama-sama melawan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) memang membutuhkan satu paket sebagai perlawanan sungguh-sungguh.

    Mengapa? Perlawanan Covid-19 tidak bisa setengah-setengah, apalagi setengah hati. Harus totalitas dan sungguh-sungguh.

    Itu berarti setelah 1 tahun 4 bulan masyarakat terpapar Covid-19 secara bergelombang, bahkan gelombang terakhir hingga hari ini belum terkendali, maka membutuhkan pencegahan, pengendalian, dan penanganan secara totalitas.

    Pengertian totalitas ialah jika harus menutup negara dan semua aktifitas, maka harus dilakukan dengan jangka waktu tertentu anggap saja “tiarap” sedang dilanda tsunami. Jika tidak sembunyi semua bakal mati.

    Mengapa juga harus sungguh-sungguh, sudah kenyang dengan pengalaman keputusan setengah hati, mulai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diturunkan menjadi derajat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), bahkan sampai PPKM Darurat, justru angka kasus semakin menjadi-jadi menembus angka 54.517 pada data Satgas Covid-19, Rabu (14/7/2021).

    Perluasan PPPK Darurat wilayah “Lampung – Jawa – Bali” dilakukan pembatasan mobilitas pada 1.065 titik penyekatan dengan maksud dan tujuan mengurangi kegiatan masyarakat sampai mencapai 50 persen dari keadaan normal.

    Kamis (15/7/2021), Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, meluncurkan paket obat gratis untuk warga kurang berkecukupan yang terinfeksi positif Covid-19. Obat khusus dari program Menteri BUMN Eric Thohir ini tidak diperjualbelikan.

    Sudah triliun uang negara dipergunakan untuk mencegah, mengendalikan dan menangani Covid-19, tetapi belum membuahkan hasil. Bahkan kejenuhan masyarakat sudah mencapai titik nadir tertinggi dengan gumpalan emosi dan ketidakpercayaan hingga ketidakberdayaan.

    PPKM Darurat sudah diperluas, PPKM Mkkro Diperktat sudah meluas, berbagai program pencegahan dan pengendalian sudah dilakukan. Tetapi budaya memerangi dengan sungguh-sungguh, nampak masih setengah hati.

    Mari melepaskan semua kepentingan baik pribadi, golongan apalagi politik. Dengan mengedepankan kepeningan bangsa dan negara, merajut satu kesatuan dengan gotong royong memerangi Covid-19.

    Paket Obat Gratis Covid-19 sudah meluncur, vaksinasi terus dipercepat, pembatasan semakin diperluas, protokol kesehatan (Prokes) dengan 3T dan 5M sudah berjalan.

    Jika semua masih belum mencukupi untuk melawan Covid-19 mari menutup semua aktifitas dalam waktu ditentukan, termasuk akses (keluar masuk ke luar negeri). InsyaAllah dengan totalitas dan sungguh-sungguh akan mampu
    mengakhiri masa pandemi.

    COPYRIGHT © 2021 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan