Ketiga, ada warga merasa sakit berdiam diri untuk isolasi mandiri. Akhirnya yang terjadi kasus positif di Indonesia terus naik.
Secara garis besar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut bahwa penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih lemah. Terutama dalam hal tracing terhadap kontak erat dari warga yang terpapar Covid-19.
Kamis (8/7/2021), Ketua DPR RI Dr (HC) Puan Maharani meninjau Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak Kedung Cowek, Surabaya.
Mendampingi kunjungan pemantauan pemantapan PPKM Darurat di Surabaya, Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka dan Wakil Ketua Komisi XI Dolfie O.F.P.
Puas mengapresiasi terobosan dan langkah cepat dari Wali Kota dalam menyiapkan RS Lapangan Tembak. Terutama kalau BOR sudah diatas 80 persen.
Kunjungan para pejabat ke Jawa Timur tentu saja, dengan harapan pelaksanaan PPKM Darurat atau PPKM Mikro Ketat, dapat berjalan dengan maksimal.
Tetapi kelemahan pendataan 3T (tracing, testing, treatment), 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, mencegah kerumunan, serta membatasi Kegitaan masyarakat), membutuhkan kebersamaan dalam “Satu Data” Covid-19.
“Satu Data” Covid-19 selain memperkuat program 3T dan 5M, juga harus mensukseskan gerakan massal vaksinasi. Juga 3P (penguatan pelaku usaha termasuk UMKM, pemberian semangat semua warga, dan pemulihan ekonomi dengan terus menjaga semangat dan membangkitkan).
Kebersamaan dalam pendataan “Satu Data” hasil 3T, 5M, dan 3P, insyaAllah akan mengendalikan Covid-19 atau varian lain dengan baik dan sukses.