Sebagai pemimpin provinsi paling ujung timur di Pulau Jawa, mau tidak mau, suka tidak suka, Gubernur Khofifah tetap melakukan aktifitas dengan bebagai pembatasan dan mengurangi kerumunan.
Tetapi terbukti, kembali terkonfirmasi positif Covid-19, dan mau tidak mau, suka tidak suka, harus menerima kenyataan kembali isolasi mandiri dengan berbagai penanganan dan pengendalian secara maksimal.
Mengapa perlu belajar? Dalam situasi dan kondisi masih masa pandemi Covid-19, dengan Prokes sudah dijalankan, dengan 5M sudah dipatuhi, tetapi karena masih melakukan berbagai aktifitas, kekebalan tubuh juga (ternyata) terbatas pula.
Oleh karena itu, pesan paling mujarab bahwa selama masa pandemi dengan virus lama masih menyebar dan virus varian baru sudah menyerang, maka tinggal di rumah saja dengan Prokes jauh lebih baik. Menghindari kerumunan dan membatasi kegiatan merupakan sikap terpuji supaya tidak sampai terkonfirmasi positif.
Mari dalam menghadapi berbagai varian virus Corona dan belum sadar melaksanakan budaya memakai masker. Sekarang hingga Covid-19 sudah tidak mengancam lagi, mari melaksanakan 5M dengan disiplin tinggi.
Tidak ada pilihan, kecuali menjalankan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi kegiatan masyarakat). InsyaAllah ikhtiar ini akan menjadi jalan terbaik memutus mata rantai Covid-19.