Mendengar hal itu, Eri lantas meminta camat agar melakukan pengecekan data keluarga Riani melalui aplikasi MBR+ Surabaya. Melalui aplikasi tersebut, data terkait pekerjaan maupun pendapatan keluarga Riani pun langsung dapat diketahui.
“Saya usahakan bantu agar anaknya bisa dapat pekerjaan. Karena saya ingin setiap keluarga di Surabaya pendapatannya itu minimal UMK,” kata Eri.
Setelah itu, Eri kemudian meninjau Rumah Jamur dan Kebun Anggrek yang berada Jalan Sememi Jaya Gang II Surabaya. Menurutnya, apabila kawasan Kebun Anggrek ini menjadi destinasi wisata, maka tentu harus ada fasilitas penunjangnya.
“Kalau ini menjadi tempat wisata, maka tidak bisa hanya satu tempat begini, tapi harus ada penunjangnya. Contohnya parkir, setelah itu ada lagi seperti green house-nya,” ungkap dia.
Apalagi, kata dia, jika wisatawan yang datang itu bersama anak dan keluarganya tentu harus tersedia tempat makan.
Karena itu, Eri berencana mengubah penataan kawasan Kebun Anggrek yang dulu merupakan tempat eks lokalisasi Sememi itu. “Kalau ini sudah diubah total, warung semua dipindah ada di dalam, sehingga ini benar-benar menjadi tempat wisata. Makanya saya ingin melihat di sini,” jelasnya.
Eri mengaku tak ingin apabila pemanfaatan aset yang dimiliki pemkot itu berjalan tidak maksimal. Bagi dia, ketika aset itu telah difungsikan, maka harus berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar.
“Kalau yang datang wisata itu banyak, secara otomatis ekonominya akan jalan. Insya Allah ini akan saya tata lagi bersama Kepala Perangkat Daerah. Sehingga ini menjadi rangkaian tempat wisata yang utuh, secara keseluruhan bisa didatangi keluarga,” imbuhnya. ***