Jadikan HJKS sebagai Spirit Membangun Surabaya

Jadikan HJKS sebagai Spirit Membangun Surabaya
Resepsi HJKS 728 Tahun di Balai Kota Surabaya.

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Di tengah pandemi Covid-19, resepsi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-728 tahun digelar di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (31/5/2021). Peserta resepsi dibatasi dengan protokol kesehatan ketat.

Karena konsepnya resepsi, maka semua jajaran Pemkot Surabaya beserta undangan diwajibkan menggunakan busana Cak dan Ning Suroboyo. Hal sama juga berlaku bagi Wali Kota Surabaya Eri bersama istri dan Wawali Armuji beserta istri.

Resepsi yang juga disiarkan langsung oleh akun media sosial (medsos) dan akun YouTube Pemkot Surabaya itu,  dimulai dengan pembacaan sejarah Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono. Sepanjang resepsi, pembawa acara menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

HJKS kali ini, Wali Kota berharap Kota Surabaya bisa melewati pandemi Covid-19 dan diharapkan semakin turun. Selain itu, perekonomian di Kota Surabaya diharapkan bisa terus bergerak pesat, karena keduanya ini bagaikan dua mata pedang yang sama-sama harus selalu bergerak. Jadi, ekonomi harus berjalan tetapi pandemi harus turun.

“Seluruh warga Surabaya juga harus mendapatkan pekerjaan per keluarga. Pendpaatannya minimal Rp 7 juta per keluarga, bukan per pribadi. Karena hari ini ulang tahun Surabaya, maka warga Surabaya harus bisa tersenyum bahagia dan menjadi tuan dan nyonya di kota mereka sendiri,” kata Eri.

Menurutnya, pandemi Covid-19 ini telah membawa dampak yang sangat besar pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, baik itu kesehatan, pendidikan, sosial budaya sampai dengan ekonomi.

Di Kota Surabaya, Covid-19 setidaknya telah menginfeksi 23.962 jiwa, dan 1.371 di antaranya meninggal dunia. Pandemi juga membuat proses belajar mengajar selama lebih dari 1 tahun ini dilakukan secara daring/online, beberapa aktifitas kegiatan manusia dilakukan dengan pembatasan jumlah orang maupun dilakukan dari rumah.

Di sektor ekonomi, pandemi Covid-19 membuat perekonomian Surabaya mengalami perlambatan pertumbuhan bahkan terkontraksi. Pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Surabaya bahkan terkontraksi –4,85 persen, tingkat pengangguran terbuka menjadi 9,79 persen yang salah satu sebabnya dikarenakan adanya PHK sebagai akibat pandemi.

“Kenyataan ini harus kita hadapi dan menjadi cambuk bagi kita agar segera keluar dari pandemi Covid 19. Untuk itu, kita benar–benar harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mari kita meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di Kota Surabaya. Kini saatnya kita berdiri bersama, bergandengan tangan dalam melawan Covid 19,” ujarnya.

Eri menjelaskan bahwa peringatan HJKS ke-728 hendaknya dijadikan spirit untuk terus bergotong royong sebagai satu kesatuan keluarga besar dalam melanjutkan pembangunan di Kota Surabaya, layaknya saat para leluhur memperjuangkan kemerdekaan.