Hari Jadi dari Hari Kemenangan Majapahit

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Hari Jadi dari Hari Kemenangan Majapahit

Refleksi HJKS ke 728 (3)

Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda (1931). Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang utama untuk memasuki ibu kota Kerajaan Majapahit dari arah lautan, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap serangan pasukan Mongol.

Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu/ berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya/ bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam.
Hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Walisongo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di wilayah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.

Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, dan diserang Sultan Agung tahun 1614. NU
Pemblokan aliran Sungai Brantas oleh Sultan Agung, akhirnya memaksa Surabaya menyerah.